Beranda Lensa AMM Makassar Gelar Diskusi Serial, Bahas Masa Depan Sekolah Muhammadiyah

AMM Makassar Gelar Diskusi Serial, Bahas Masa Depan Sekolah Muhammadiyah

0

MataKita.co, Makassar – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Makassar menggelar Diskusi Serial bertajuk “Muhammadiyah Memanggil” di gedung Pusat Dakwah Islamiyah Muhamadiyah (Pusdim) Makassar, Jalan Gunung Lompobattang No. 201, Sabtu (8/4/2023) malam.

Diskusi ini mengangkat tema “Sekolah Muhammadiyah di Makassar Mau Kemana?”

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Makassar, Awang Dermawan menjelaskan, diskusi ini digelar dalam rangka menyongsong Musyawarah Daerah XVII Muhammadiyah/Aisyiyah Kota Makassar yang akan digelar pada 6-7 Mei mendatang.

“Diskusi ini akan kita selenggarakan sebanyak 4 seri. Malam ini merupakan seri kedua yang membahas tentang arah pengembangan sekolah Muhammadiyah di Makassar. Pekan lalu kita bahas tentang masa depan dakwah Muhammadiyah,” katanya.

Diskusi kali ini dihadiri oleh pimpinan AMM, alumni AMM, kepala sekolah, guru dan sejumlah pimpinan cabang dan pimpinan ranting Muhammadiyah di Makassar.

Dalam diskusi ini mengemuka sejumlah gagasan pengembangan sekolah Muhammadiyah yang diharapkan dapat dituangkan menjadi rekomendasi bagi pimpinan Muhammadiyah ke depan. Salah satunya, dirasa perlu ada kesatuan visi dan grand design pengembangan sekolah Muhammaidyah yang diilhami oleh seluruh stakeholder sekolah.

“Diskusi melihat perlu ada blue print pengembangan sekolah Muhammadiyah di Makassar. Agar semua stakeholder baik pimpinan cabang, Dikdasmen, dan pimpinan daerah punya visi dan pemahaman yang sama soal masa depan sekolah Muhammadiyah,” kata Awang.

Salah satu persoalan dasar yang menghambat percepatan pengembangan sekolah Muhammadiyah selama ini adalah birokrasi Muhammadiyah. Olehnya, kata Awang, diskusi menganggap perlu ada kesamaan ide dan paradigma tentang pengelolaan sekolah Muhammadiyah ke depan.

“Selain itu, tentu perlu ada inovasi yang dilakukan oleh pengelola sekolah Muhammadiyah ke depan. Peningkatan kualitas guru dan variasi program unggulan sekolah mesti menjadi prioritas. Diskusi melihat perlu ada rebranding sekolah kita agar bisa bersaing di tengah persaingan sekolah Islam di Makassar,” jelas Awang.

Salah seorang peserta diskusi, Indra Wijaya mengatakan, diperlukan keberanian melakukan terobosan dalam mengembangkan sekolah Muhammadiyah. Salah satunya adalah berani mengubah paradigma sekolah murah yang kerap dilabeli kepada sekolah-sekolah Muhammadiyah.

“Konsep sekolah murah atau gratis mesti berani ditinggalkan karena itu bisa berefek pada kualitas dan keluaran yang ditawarkan. Tapi sebelum itu, kualitas guru-guru kita mesti diperbaiki dulu. Program unggulan kita siapkan, misal kompetensi mengaji dan menghafal terstandarisasi,” katanya.

Indra pun menilai sekolah Muhammadiyah sangat mampu untuk berkembang maju dan menghasilkan keluaran anak didik yang berkualitas.

“Kita punya modal sekolah-sekolah yang strategis. Program pembinaan keagamaan juga sangat bagus. Dan yang paling penting SDM guru yang ideologis dan loyal pada sekolah. Tinggal kita ubah mindset kita. Anak-anak muda mesti masuk ikut mengelola, karena umumnya di sekolah-sekolah Islam terpadu itu jarang ada guru tua,” pungkasnya.(*)

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT