MataKita.co, Makassar – Dalam dunia digital saat ini, pemerintah harus beradaptasi untuk meningkatkan kualitas layanan publik dengan mengaplikasikan sistem tata kelola publik digital atau digital public administration. Menurut survei yang dilakukan PBB (2022) dilaporkan bahwa kualitas pemerintahan digital Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Meskipun demikian, kualitas pelayanan digital dan kebijakan. Pemerintah Indonesia terus mengalami perkembangan dan berada pada level negara dengan kualitas menengah dalam aplikasi digitalisasi administrasi publik
Untuk merespon tantangan perkembangan digitalisasi ke depan, Departemen Administrasi Publik, Universitas Hasanuddin menyelenggarakan kuliah dosen praktisi dengan menghadirkan Arif Syamsuddin, S.Pd, MT yang merupakan Kepala Bidang Informatika, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanditik), Pemerintah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Pemerintah Kabupaten Sumedang merupakan daerah yang mendapatkan penghargaan Digital Government Award 2022 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformaso Birorkasi (KemenpanRB). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran implementatif dari praktisi kepada mahasiswa selain mendapat konsep dan teori terkait tata kelola publik digital. Kuliah Tamu dengan Dosen Praktisi diselenggarakan pada Kamis/15 Juni 2023 pagi yang dipandu oleh Andi Ahmad Yani, M.Si, MPA, M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah dan dibuka oleh Dr. Muhammad Tang Abdullah, M.AP selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi, Universitas Hasanuddin.
Dalam materinya, Arif Syamsuddin membagikan pengalaman bagaimana proses transformasi Pemerintah Kabupaten Sumedang melakukan transformasi dari sistem adminsitrasi berbasis silo dan eksklusif menjadi sistem integrative dan inklusif dibawah kepemimpinan visioner Bupati Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Erwan Setiawan. Pemerintah Kabupaten Sumedang berhasil membangun dua superapps yaitu e-Office and Tahu Sumedang.
“Aplikasi e-Office bertujuan untuk memfasilitasi segala jenis pelayanan serta mendukung fungsi kordinasi antar internal pemerintah untuk menguatkan manajemen kelembagaan berbasis digital” jelasnya.
Arif menjelaskan, sementara Tahu Sumedang adalah superapps yang bertujuan untuk memudahkan pelayanan publik kepada warga masyarakat dan kelompok bisnis berbasis digital. Salah satu tantangan utama dalam proses transformasi tersebut adalah sumber daya manusia, khususnya pegawai yang umumnya berasal dari usia baby boomers yang cenderung sulit berubah dalam mengaplikasikan teknologi informasi. Namun kondisi ini bisa pelan-pelan dikelola dengan baik melalui mentoring dan coaching serta support dari pemimpin daerah.
Sesi ini ditutup dengan dua sesi pertanyaan dengan delapan mahasiswa serta dosen memberikan pertanyaan dan tanggapan kepada narasumber terkait berbagai tantangan dan upaya untuk memastikan perubahan yang diraih Pemkab Sumedang dapat berkelanjutan dan juga menyebar ke daerah lain di Indonesia. Kuliah Tamu dengan dosen praktisi dihadiri oleh 100 mahasiswa dan dosen baik dari Universitas Hasanuddin maupun dari kampus lain di Makassar.









































