MataKita.co, Makassar – Warga Binaan Lapas Kelas II Gorontalo memerlukan bekal keterampilan untuk mempersiapkan kehidupannya pasca menjalani masa hukuman. Atas dasar itulah kampus yang memiliki tugas dalam hal pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat yang biasa disebut Tridharma Perguruan Tinggi.
Dosen Universitas Muhammadiyah Gorontalo Dr. Dewi Shinta Ahcmad, S.Pi, M. Si sebagai ketua bersama tim yaitu Dr. Apris Ara Tilome, M. Si, dan Dr. Meity Melani Mokoginta, M.Si melaksanakan pengabdian masyarakat kerjasama Lapas Gorontalo dengan menggelar kegiatan pelatihan Budidaya Ikan Hias dan Akuaskap untuk warga binaan (25/9/2023).
Wakil Rektor III UMGO Dr. Apris Ara Tilome yang juga tim pengabdian dosen dalam sambutannya menyampaikan sosialisasi dan pelatihan budidaya ikan hias dan akuaskap merupakan bentuk pengabdian sebagai dosen untuk warga binaan,” tegasnya.
Lanjut Apris menyampaikan semoga pelatihan ini bisa memberi manfaat untuk kita semua, baik untuk dosen maupun untuk warga binaan dan mahasiswa Akuakultur sebagai pendamping.
Mudah – mudahan kerjasama antara UMGO dengan Lapas Gorontalo bisa menambah kreatifitas dan kerajinan, dan warga
binaan nanti setelah bebas bisa membuka usaha ikan hias dan akuaskap,” tutupnya.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja ( Kasi Giatja) Kasim Mohungo, S. Sos dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada UMGO atas kesediaan tim dosen dan mahasiswa untuk menyelenggarakan pelatihan di Lapas Gorontalo.
” Terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Gorontalo karena telah menggelar kegiatan pelatihan ini, saya harap ini akan menjadi awal dari hubungan baik antara Lapas dan UMGO untuk dapat menggelar kegiatan – kegiatan yang lain demi memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga binaan Lapas Gorontalo,” ucap Kasim
Dr. Dewi Shinta Achmad, M. Si dalam pengantar materinya menyampaikan mengapa Budidaya ikan Hias itu penting, karena banyak manfaatnya diantaranya penyalur hoby, pengisi waktu luang, lebih dekat dengan alam, penghilang stress, mempercantik ruangan, memberi sugesti positif, sebagai investasi dan menjadi lahan bisnis,” ucapnya.
Setelah penyajian materi langsung didemontrasikan pembuatan Akuaskap bersama puluhan warga binaan didampingi tim dosen dan mahasiswa, mulai dari memperkenalkan alat dan bahan, tehnik pembuatan rangka, tehnik desain untuk menghasilkan karya seni yang tinggi dan bagaimana supaya air terjaga kebersihannya termasuk menjelaskan bagaimana bisa membedakan ikan yang sehat dan yang sakit.
Setelah mendemonstrasikan pembuatan akuaskap, selanjutnya peserta diberi pelatihan dalam pembuatan akuarium. Selain itu warga binaan diberi pelatihan tehnik budidaya ikan platy.
Tehnik budidaya tersebut mengaplikasikan metode baru yang diharapkan dapat memberikan hasil anakan yang lebih banyak dibandingkan dengan metode yang sebelumnya pernah dilakukan oleh peserta pelatihan.
Diakhir acara semua hasil karya warga binaan Aquarium dan akuaskap diserahkan langsung tim dosen UMGO ke pihak Lapas Gorontalo.