MataKita.co, Gorontalo – Yudisium Sarjana menjadi momen yang berharga bagi setiap peserta didik sebelum dilaksanakannya Wisuda. Baik murid atau mahasiswa. Momen Yudisium tak hanya sebagai upacara peneguhan bagi peserta didik tetapi juga momen berharga bagi keluarga. Tak heran jika banyak orang tua maupun keluarga yang turut menghadiri acara Yudisium.
Bagi orang tua, melihat anaknya dikukuhnya menjadi seorang sarjana karena telah menempuh masa belajar, menjadi kebanggaan tersendiri. Begitu pula bagi si anak. Berhasil menyelesaikan studinya adalah salah satu cara membanggakan orang tua.
Namun tak semua mengalami Yudisium yang menyenangkan dengan berkumpul bersama keluarga. Seperti yang dialami salah satu mahasiswi berasal dari Prodi Sastra Arab, Eka Sandri Yusuf, S.S. Di hari Yudisium yang berlangsung pada Sabtu 25 November 2023 di Gedung Indoor David Bobihoe Akib, ia justru merasa sedih karena harus kehilangan ayah tercintanya.
“Beberapa bulan lalu saya baru saja mencoba daftar Beasiswa S2 LPDP, beragam ikhtiar saya jalani, tidur 2 jam sehari, makan sambil belajar. Namun di hari saat ujian, ternyata score saya tak melampaui. Rasa sedih tentu pasti ada, namun menerima bahwa pilihannya yang terbaik itulah yang saya berupaya terima.
Tak lama dari itu, lamaran kerja alhamdulillah menghampiri, namun setelah 2 pekan mengajar Allah datang menguji saya dengan bapak yang jatuh sakit, sehingga saya harus berjuang merawat beliau hingga ke Manado. Innalillahi wainnailaihi rojiun, bapak saya baru saja meninggalkan dunia ini pada 2 pekan yang lalu. teringat tanya bapak “adek kapan wisuda?, jawab saya insyaALLAH akhir desember pak, bapak harus ikut ya?, Insya Allah jawabnya meskipun takdir berkata lain,” Ucapnya berat dengan derai air mata .
Lanjut mahasiswa yang penuh akan prestasi di bidang penulisan ini, ia hanya ingin bilang, lagi-lagi, hanya Allah lah yg paling tahu akan apa yang terbaik untuk hambaNya. Ia yang paling tahu waktu terbaik untuk mengabulkan asa. Bisa jadi tidak sekarang, namun ia tunda menurut waktu terbaik-Nya.
“Kalaupun tidak terkabul doa spesifik kita, sungguh Ia gantikan dengan sebaik-baik cerita. Tentu tidak selalu mulus jalan di hadapan kita, namun bukankah kebaikan itu hanya bisa didapatkan dengan mengerja, tidak berputus asa, serta berikhtiar semaksimal raga? Maka jangan pernah menggerutu akan kelelahan, bersedih atas kegagalan, atau kecewa dengan apa yang didapatkan. Sungguh hikmah dan kebaikan itu selalu bisa kita dapatkan; dengan husnudzan atas segala ketetapan dan menyertakan tawakkal dalam setiap ikhtiar; tidak pernah lelah MENGEJA doa dan MENGERJA usaha-usaha terbaik kita..
Semoga Allah mudahkan setiap pahatan ikhtiar kita dalam menggapai cita dan mengukir perbaikan untik semesta,” Tuturnya.
“Aba, umi, bapak, ibu, ayah, bunda, terima kasih, hari ini, kami mendapatkan gelar sebagai calon wisudawan, bukan semata sebagai prestasi pribadi, melainkan sebagai bentuk kebahagiaan dan kebanggaan untuk kalian. Setiap langkah yang kami tempuh, setiap helaan nafas yang kami ambil, adalah doa dan usaha kalian yang tanpa henti untuk melihat anaknya mencapai impian.
Kalian, yang begitu tekun bekerja di belakang layar, yang melewatkan malam dengan hanya bermodalkan cahaya meja kerja, demi memberikan pendidikan terbaik untuk kami, terima kasih. Kata-kata tidak mampu mengungkapkan betapa hebatnya perjuangan kalian, betapa luar biasa pengorbanan kalian, dan betapa besar rasa cinta yang kalian tanamkan dalam setiap jejak langkah kami,” Lanjutnya.
Hari ini adalah bukti bahwa segala peluh dan air mata ibu dan bapak adalah investasi terbesar yang pernah kami miliki. kami tidak pernah sendirian, karena dalam setiap langkah, kalian selalu menjadi pendukung sejati. Terima kasih untuk setiap doa, setiap senyuman, setiap pelukan yang telah menjadi penyemangat di setiap kisah hidup kami.
“Semoga setiap air mata yang tumpah hari ini adalah air mata bahagia, karena hari ini adalah bukti bahwa setiap perjuangan kalian tidak pernah sia-sia Aamiin,” Tutupnya sambil berjalan ke sang ibunda yang hadir dengan membawa buket untuk menyampaikan rasa cinta dan terima kasihnya, disambut isak tangis mahasiwa, orang tua dan para dosen yang hadir.








































