MataKita.co, Pangkep – Gaji tenaga pelipat kertas suara di Kabupaten Pangkep tak kunjung dibayarkan, usai rampungnya pelipatan kertas suara di Gudang Logistik KPU Pangkep.
Hal itu diungkap salah seorang tenaga pelipat di Kabupaten Pangkep, Inisial EI bahwa ia mengaku sudah selesai melakukan pelipatan dan sortir sejak pekan lalu. Namun tak kunjung dibayarkan upahnya oleh KPU Pangkep hingga hari ini.
Padahal EI menyebut sangat butuh pembayaran upah itu untuk biaya berobat dan uang belanja anak-anaknya. “Hasil kerja kami belum dibayarkan. Padahal sebelumnya diinfokan kalau pembagian honor akan dibagikan seminggu setelah selesai kami melipat kertas suara, tetapi sampai hari ini belum ada informasi terkait honor yang akan dibayarkan kepada kami,” paparnya, Selasa, 30 Januari.
Lanjut disampaikan bahwa, ia sengaja ikut bekerja untuk mendapatkan upah untuk biata berobat dan kebutuhan sehari-hari keluarganya. “Ini sudah tidak ada sama sekali kita pegang uang. Karena ongkos juga selalu kita pakai mondar-mandir ke KPU. Sudah habis sekali. Uang kami kita pakai untuk beli bensin. Sementara gaji belum dibayar,” ungkapnya.
Ia juga mengungkap bahwa, ia dan bersama dengan kerabatnya sengaja ikut bekerja sebagai tenaga pelipat untuk dapat upah.
“Banyak yang berharap kasian apalagi yang tenaga honor kasian karena mereka tidak terima gaji ini bulan jadi mereka berlomba-lomba untuk mencari tambaan diluar dengan ikut menyortir kertas,” bebernya.
Terpisah, Ketua KPU Pangkep, Ichlas mengaku sudah menyiapkan anggaran untuk membayar upah tenaga pelipat itu.
“Sementara on proses karena dibutuhkan ketelitian menghitung jumlah sortir dan lipatan teman-teman, agar tidak terdapat kekeliruan dalam pembayaran,” ungkapnya.
Ia mengaku bahwa pembayaran akan dilakukan serentak nantinya. “Setelah semua rampung, mereka akan kita panggil serentak di Masjid Agung untuk terima honorariumnya secara transparan dan akuntabel,” imbuhnya.