
MataKita.co, Maros – Tim Bina Desa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB-UNHAS) kembali memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan perekonomian masyarakat desa di Sulawesi Selatan. Pada Sabtu, 15 Juni 2024, Tim Bina Desa FEB-UNHAS mengadakan pelatihan keuangan dan kewirausahaan untuk para pelaku UMKM Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
Tim pelaksana pengabdian ini terdiri atas M. Iqbal sebagai Ketua Tim Bina Desa, Dr. Mursalim Nohong, SE., M.Si, CRA., CRP., CWM (Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Muhammad Try Dharsana, SE., M.Sc (Dosen Akuntansi FEB-UNHAS), Rizky Utami, SE., M.Acc., Fin (Dosen Akuntansi FEB-UNHAS), Salman Samir, SE., M.Sc (Dosen Ilmu Ekonomi FEB-UNHAS), Andi Iqra Pradipta Natsir, SE., M.Si., Ak (Dosen Akuntansi FEB-UNHAS), dan Fakhrul Indra Hermansyah, SE., M.Sc (Dosen Manajemen FEB-UNHAS), serta 41 mahasiswa dari tiga program studi (Akuntansi, Ilmu Ekonomi, dan Manajemen) di FEB-UNHAS. Selain itu, kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Camat dan Perangkat Desa.
M. Iqbal atau akrab disapa Iqbal menyatakan bahwa target mitra pemberdayaan dari program ini adalah para pelaku UMKM dan perangkat desa di Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Mitra pemberdayaan telah diberikan pelatihan komprehensif mengenai strategi pencatatan keuangan sederhana menggunakan aplikasi Akuntansi UKM dan metode pemasaran digital.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juni 2024 di Kantor Camat Moncongloe, Kabupaten Maros. Pelatihan dilaksanakan dengan melibatkan kelompok UMKM di Kecamatan Moncongloe. Para mitra diberikan pelatihan mengenai Kewirausahaan dan Pemasaran Digital oleh Fakhrul Indra Hermansyah, SE., M.Sc, UMKM Naik Kelas oleh Salman Samir, S.E., M.Sc, dan Literasi Keuangan Digital oleh Rizky Utami, SE., M.Acc., Fin. Seluruh peserta yang hadir sangat antusias, interaktif, dan aktif selama proses pelatihan dan FGD berlangsung. Di samping itu, sesi FGD juga didampingi langsung oleh unsur mahasiswa sebagai fasilitator sehingga setiap pelaku UMKM dapat berdialog dan berkonsultasi mengenai prosedur pencatatan keuangan dan pemasaran berbasis digital.
Dr. Mursalim Nohong, SE., M.Si., CRA., CRP., CWM, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB Unhas) merupakan sosok yang aktif dalam menginisiasi program Bina Desa di Desa Kalenna Bontongape. Dalam menyampaikan program Bina Desa ini, Dr. Mursalim Nohong juga menyatakan bahwa partisipasi aktif masyarakat desa sangatlah penting dalam mencapai tujuan dari program ini. Oleh karena itu, FEB Unhas akan terus berkomunikasi dan berkolaborasi dengan masyarakat desa dalam setiap tahapan program ini.
Camat Kecamatan Moncongloe, Herwan, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa UMKM di Kecamatan Moncongloe memiliki prospek yang cerah dan produktif namun masih memerlukan pengembangan dari segi permodalan dan literasi mengenai pencataan keuangan serta pemasaran digitalisasi. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa para pelaku usaha di Kecamatan Moncongloe siap mengadopsi pencatatan keuangan dan metode pemasaran digital agar dapat mendorong daya saing dan kualitas usaha para UMKM hingga mampu merambah ke pasar yang lebih luas.
“Besar harapan kami agar tim Bina Desa FEB-UNHAS dapat membimbing para pelaku UMKM di Kecamatan Moncongloe secara berkelanjutan. Semoga kolaborasi antar akademisi dan masyarakat ini terus terjaga sebab kami yakin bahwa potensi Kecamatan Moncongloe dari segi UMKM sangatlah besar dan perlu didukung oleh paradigma baru melalui digitalisasi keuangan dan pemasaran secara beriringan”, ucap mantan ketua KNPI Maros tersebut.
Mursalim menjelaskan, kami dari tim Bina Desa FEB-UNHAS siap bersinergi untuk mendorong produktivitas UMKM di Kecamatan Moncongloe melalui implementasi pencatatan keuangan dan digital marketing. Pelatihan ini akan berlangsung secara berkala hingga para pelaku UMKM dapat mandiri dalam menyusun laporan keuangan dan memasifkan metode pemasaran. Kami juga melihat bahwa Kecamatan Moncongloe kaya akan tanaman umbi-umbian seperti ubi jalar dan singkong, terbukti dengan sangat menarik dan dominannya produk UMKM hasil pengolahan aneka umbi-umbian. Keunggulan ini dapat dijadikan peluang keberlanjutan pengembangan UMKM di Kecamatan Moncongloe.
.
“Oleh karenanya penting untuk tetap mempertahankan eksistensi dalam membangun spirit pengembangan UMKM, karena Maros memiliki potensi besar dalam pengembangan pangsa pasar UMKM. Salah satunya adalah dengan peningkatan kapasitas pelaku UMKM dalam meningkatkan awareness dalam menyusun laporan keuangan sederhana dan strategi pemasaran digital yang efektif. Aplikasi akuntansi keuangan sangat membantu para pelaku usaha UMKM dalam mengelola arus kas dan laporan keuangannya. Mereka dapat memantau arus kas bisnis mereka secara real-time, dan memperoleh informasi yang akurat tentang pengeluaran dan pemasukan bisnis mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik berdasarkan informasi yang akurat. Pelatihan ini adalah ikhtiar untuk mendorong eksistensi UMKM di Kecamatan Moncongloe semakin bersaing”, tutup Iqbal.
Tim Bina Desa FEB-UNHAS berharap bahwa pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pelaku usaha UMKM di Kecamatan Moncongloe. Tim berkomitmen untuk terus mengedepankan upaya kreatif dan inovatif dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat desa di Sulawesi Selatan melalui pengembangan keuangan dan pemasaran digital.