MataKita.co, Makassar – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Prestasi Universitas Hasanuddin dengan bangga menyelenggarakan kegiatan “Sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Stunting di Kelurahan Parangloe. Kegiatan ini berlangsung di Posyandu Kelurahan Parangloe, pada hari Rabu, tanggal 24 Juli 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting sebagai langkah awal menciptakan generasi sehat dan cerdas.
Stunting adalah kondisi dimana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat, terutama tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya akibat kekurangan gizi kronis.
Di Indonesia, stunting masih menjadi tantangan besar dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa persentase anak-anak yang mengalami stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 21,5 persen di tahun 2023, yang jika tidak ditangani dengan serius, dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak-anak di masa depan.
Di Kelurahan Parangloe, masalah stunting menjadi perhatian khusus mengingat pentingnya peran gizi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, yang merupakan periode kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan. Sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Stunting ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya stunting, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini.
Kegiatan ini diikuti oleh ibu hamil, ibu yang mempunyai balita, dan kader posyandu. Kegiatan ini dimulai dengan pemberian pemahaman tentang nutrisi, pentingnya air bersih, sanitasi, dan peran orang tua dalam mencegah stunting yang dibawakan oleh Elma Ninta (Peserta KKN Prestasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin).
Elma Ninta menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membekali masyarakat, khususnya para orang tua, dengan informasi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan pola hidup sehat.
Nouvita (Peserta KKN Fakultas Kedokteran) mengatakan bahwa banyak ibu-ibu merasa lebih memahami pentingnya gizi seimbang dan cara-cara untuk mencegah stunting setelah mengikuti sosialisasi.
“Hal ini ditunjukkan pada saat sesi kuis ibu-ibu lebih aktif untuk menjawab pertanyaan dan aktif bertanya, sehingga kegiatan edukasi ini sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat di Kelurahan Parangloe” jelasnya.
Nouvita menambahkan, dengan telah dilaksanakannya edukasi yang komprehensif, diharapkan angka stunting di Kelurahan Parangloe dapat menurun secara signifikan, serta menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.