MataKita.co, Gorontalo – Fakultas Sains dan Ilmu Komputer (FSIK) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) gelar lanjutan Kegiatan Akselerasi Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi Mendukung Kampus Merdeka Mandiri, pada Sabtu, 17 Agustus 2024 bertempat di Villa Ikan Nilamuh (Villa Prof. Ansar), Desa Bulontalangi Timur, Kabupaten Bone Bolango.
Adapun serangkaian agenda kegiatan yang dilaksanakan adalah, FGD Program Akselerasi Pengembangan Kurikulum MBKM, Penandatanganan MoU Prodi Akuakultur dengan Mitra serta Kesepakatan Matakuliah Pertukaran Antar Prodi di Lingkungan FSIK (MBKM) yang dirangkaikan dengan pembahasan Visi dan
Misi Fakultas Sains dan Ilmu Komputer.
Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaoang
dalam sambutannya mengatakan kalau kita mempelajari tujuan MBKM itu, yang paling utama ada dua, yang pertama memberikan kemerdekaan pada dosen dan mahasiswa untuk berinovasi dan berkreasi dan untuk memperkuat soft skill mahasiswa untuk menghadapi masa depan yang penuh daya saing.
“Jadi kalau ada mahasiswa atau dosen yang tidak berinovasi berarti tidak merdeka, dimana dosen dituntut agar menciptakan suasana pembelajaran yang tidak membosankan agar mahasiswa juga bisa berinovasi dan berkreasi kalau begitu maknanya secara tidak langsung mahasiswa juga bisa berinovasi, berkerasi, pembelajaran inovatif harus dirancang oleh dosen dan dirancang dari rumah bukan nanti di kelas baru dipikirkan. Dan tujuan yang ke dua dimana mbkm untuk memperkuat soft skill dan hard skill mahasiswa untuk menghadapi masa depan yang penuh daya saing, jadi soft skill adalah potensi yang ada dalam diri kita yang akan memperkuat hard skill, soft skillnya berupa percaya diri, bertanggungjawab, kemampuan berkomunikasi dengan baik,” Jelas Rektor Kadim.
Kemudian, Prof. Dr. Ansar, S.Pd, M.Si., selaku sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMGO UMGO, mengatakan kreativitas ini sangat dibutuhkan bagi prodi baik bagi dosen dan mahasiswa hal ini juga dapat menjadi sumber pendapatan baik baik bagi prodi itu sendiri.
“Kalau proyeknya bagus mahasiswanya harus digaji dan disamping itu juga kita harus untung, saya selalu mengajak mahasiswa untuk selalu berinovasi, kalau ini terus berkembang tentu hal yang mudah untuk membebaskan SPP bagi mahasiswa dan diberikan upah. Saya liat akuakultur memiliki potensi besar begitupun dengan jejaring ataupun relasi yang dimiliki sangat banyak semoga dengan hal ini membuat prodi Akuakultur semakin besar dan dikenal lagi,” Harapnya.









































