Matakita.co, Gowa- Memasuki ajaran baru, Departemen Sosiologi FISIP Unhas mengadakan kegiatan pengembangan kurikulum untuk tahun ajaran 2025. Kegiatan pengembangan kurikulum ini dilaksanakan pada hari Sabtu sampai Minggu 04-05 Januari 2025 di Malino, Kabupaten Gowa.
Kegiatan pengembangan kurikulum ini dilakukan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan beberapa stake holder seperti Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, dan Alumni.
Dalam sambutannya, Ketua Departemen Sosiologi FISIP Unhas, Bapak Dr. M. Ramli AT mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya kami untuk melakukan evaluasi terhadap kekurangan kurikulum sebelumnya dan menyusun perbaikan terhadap pengembangan kurikulum berikutnya. (5/1/2025)
Dr. Ramli demikian sapaannya kbali menjelaskan bahwa Terdapat beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan dalam kegiatan FGD tersebut antara lain:
Pengembangan Program Studi Baru. Departemen Sosiologi didorong untuk membuka program studi baru, seperti Ilmu Kesejahteraan Sosial. Langkah ini diharapkan dapat memberikan peluang baru bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang kesejahteraan sosial, seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Program ini juga akan menjadi wujud komitmen departemen dalam menjawab tantangan sosial di Indonesia. jelasnya
Kemudian, Peningkatan Program Internasional dan Kemampuan Bahasa Asing. Untuk bersaing di kancah global, departemen diharapkan meningkatkan program internasional, termasuk mendatangkan lebih banyak mahasiswa asing. Selain itu, baik mahasiswa maupun tenaga pendidik perlu meningkatkan kemampuan bahasa asing mereka melalui pelatihan intensif atau program khusus. Langkah ini menjadi penting agar mampu beradaptasi dalam kolaborasi internasional dan menjawab tantangan globalisasi. tambahnya
Selanjutnya, Adaptasi Metode Pembelajaran Modern. Metode pembelajaran di abad 21, seperti Project-Based Learning (PjBL), harus menjadi prioritas implementasi. Melalui metode ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat proyek-proyek berbasis penelitian yang nantinya dipresentasikan. Selain itu, dosen diimbau menggunakan metode pembelajaran analisis agar materi kuliah dapat tersampaikan dengan baik dan mahasiswa mampu berpikir kritis. ungkapnya
Selain itu, juga akan menjadi perhatian dalam hal Tantangan Ketergantungan AI dalam Pendidikan. Ketergantungan mahasiswa pada teknologi berbasis AI menjadi perhatian serius. Departemen perlu meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam memeriksa tugas-tugas mahasiswa agar tetap berkualitas dan bebas dari plagiarisme AI. Selain itu, perlu ada edukasi kepada mahasiswa mengenai pentingnya pengembangan kemampuan analitis secara mandiri tanpa terlalu mengandalkan teknologi.
Diakhir tentu kita melakukan Evaluasi dan Penguatan Kurikulum Berbasis Riset. Kita mengamati bahwa Kurikulum yang ada saat ini perlu dievaluasi agar lebih berbasis riset. Hal ini penting untuk menyesuaikan perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, evaluasi pembelajaran yang ada di platform internal seperti Sikola juga harus disampaikan secara transparan ke departemen untuk memastikan keberlanjutan kualitas pembelajaran. Papar Dr. Ramli itu
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dirancang, Departemen Sosiologi diharapkan mampu menghadapi tantangan pendidikan di era modern. Pengembangan program studi baru, peningkatan kompetensi bahasa asing, adaptasi metode pembelajaran inovatif, hingga evaluasi kurikulum berbasis riset menjadi upaya nyata untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga siap berkontribusi di tingkat nasional maupun global.
Melalui sinergi antara tenaga pendidik, mahasiswa, dan kebijakan departemen, masa depan pendidikan yang relevan, inklusif, dan berbasis pada kebutuhan zaman dapat tercapai. Komitmen bersama inilah yang akan menjadi kunci keberhasilan dalam membawa nama Departemen Sosiologi menuju prestasi yang lebih gemilang. (**)