Beranda Lensa Ramadan Jalan Menuju Takwa

Ramadan Jalan Menuju Takwa

0
Ahmad Habibi Baharuddin

MataKita.co, Makassar – Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025. Tentunya bulan suci Ramadan merupakan masa yang sangat dinantikan oleh seluruh kalangan muslimin di muka bumi ini. Pasalnya, Allah Swt telah membelenggu segala setan selama bulan ramadan serta menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi orang-orang yang meraih ketakwaan.

Ketua Bidang Maritim Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sulawesi Selatan (DPD IMM Sulsel), Ahmad Habibi Baharuddin menyampaikan ketetapan penentuan bulan suci Ramadan oleh Muhammadiyah telah ditetapkan sebelumnya dan disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M. Suyuti jatuh pada 1 Maret 2025 dengan menggunakan metode hisab. Sementara Pemerintah dan Nahdlatul Ulama juga telah sepakat pada sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025 dengan serentak.

“Alhamdulillah Indonesia kembali merasakan bulan Ramadan dengan serentak menggunakan metode hisab dan rukyat hilal dalam menetapkan awal Ramadan,” katanya.

Lanjut Ahmad Habibi Baharuddin menyampaikan bahwa Imam al-Ghazali membagi tiga fase selama bulan Ramadan yang akan dilalui oleh orang-orang yang menjalankannya.

“Pada sepuluh pertama Ramadan, kaum muslim akan mendapati fase Takhalli, yaitu penggelontoran dosa-dosa yang dimilikinya. Selama ini tentunya tidak ada orang yang tidak berdosa, hanya Rasullullah Saw insan yang suci dan terjaga dari dosa-dosa. Fase Takhalli ini, seluruh dosa-dosa akan dirontokkan dan kita akan dibebaskan dari sifat-sifat negatif, tercela serta kemaksiatan. Pada sepuluh kedua Ramadan kita akan memasuki fase Tahalli, yaitu sebuah pengisian amalan-amalan. Setelah kita merontokkan dosa-dosa pada fase pertama, maka kita akan melakukan pengisian jiwa dengan amalan-amalan yang Allah Swt dan Rasulullah Saw perintahkan. Sementara pada sepuluh ketiga Ramadan, kita akan mendapati fase  Tajalli, yaitu menampakkan segala amalan-amalan yang telah dilakukan dengan Istiqamah, artinya secara batin maupun rohaniyah, kita telah menampakkan kepada Tuhan segala pengorbanan dan ketaatan sejak awal Ramadan sampai akhir Ramadan dengan keluar sebagai orang yang bertakwa, kembali suci layaknya terlahir kembali di dunia ini,” jelasnya.

Lanjut Habibi sapaannya menyampaikan bahwa perintah berpuasa dalam QS Al-Baqarah 2:183 bertujuan untuk meraih ketakwaan. Takwa merupakan sebuah kepatuhan, ketaatan serta kesadaran akan perintah Allah Swt.

“Jika menggunakan Metode tafsir Maudhu’i, Takwa sendiri terulang sebanyak 251 kali dalam Al-Qur’an. Konsep takwa dalam Al-Qur’an berimplikasi kepada ketaatan segala perintah Allah Swt dan menjauhi larangannya dengan niat yang tulus. Tentunya hal ini yang akan dicapai selama bulan Ramadan ini,” bebernya.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT