MataKita.co, Gorontalo – Fakultas Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) bersama Indonesian Wound Education and Care Network Association (InWECNA) Provinsi Gorontalo sukses menyelenggarakan kegiatan Pesantren Luka Akbar dengan tema “Penerapan Modern Dressing pada Luka Akut dan Kronik”, Minggu (16/3/2025), bertempat di Gedung Indoor David Bobihoe Akib.
Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan ramadhan ini menjadi wadah edukatif dan aplikatif bagi mahasiswa serta praktisi kesehatan dalam meningkatkan pemahaman mengenai penatalaksanaan luka berbasis evidence-based practice. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III UMGO, Dr. Thamrin Kum, M.Pd., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Fakultas Kesehatan dan InWECNA dalam mendorong peningkatan kompetensi mahasiswa di bidang keperawatan luka.
“Kami sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, karena sejalan dengan semangat UMGO untuk mencetak tenaga kesehatan yang profesional, terampil, dan mampu menjawab tantangan dunia medis modern,” ujar Dr. Thamrin Kum.
Sementara itu, Ketua InWECNA Provinsi Gorontalo, Ns. Yusuf, menegaskan pentingnya penerapan teknik modern dressing dalam perawatan luka yang kompleks, terutama dalam konteks perawatan berbasis komunitas dan klinik primer.
“Perawatan luka bukan sekadar membersihkan dan menutup luka. Ada pendekatan ilmiah dan teknologi modern yang harus dipahami dan diterapkan, agar proses penyembuhan berjalan optimal dan komplikasi dapat dicegah,” jelas Ns. Yusuf.
Ketua BEM Fakultas Kesehatan UMGO, Revika N. Kasim, turut menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat menjadi bekal nyata bagi mahasiswa keperawatan dan kebidanan.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori, tapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan dengan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan ilmu keperawatan saat ini. Semoga kegiatan ini menjadi titik awal penguatan kapasitas mahasiswa di bidang wound care,” ujar Revika.
Pesantren Luka Akbar ini diisi dengan sesi praktik langsung penerapan modern dressing, diskusi kasus, serta pemaparan materi oleh para praktisi wound care. Antusiasme peserta terlihat tinggi, mencerminkan kebutuhan akan peningkatan kompetensi dalam bidang ini.
Kegiatan ini diharapkan menjadi agenda berkelanjutan dalam pengembangan kapasitas mahasiswa serta memperkuat peran UMGO dan InWECNA dalam edukasi layanan kesehatan yang berkualitas dan berbasis keilmuan mutakhir.