Matakita.co, Bantaeng-Tim dosen dan mahasiswa dari Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Desain Inovasi Karang Taruna Digital Service” pada Sabtu, 12 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Bonto Daeng dan dihadiri oleh seluruh tim pelaksana, pemerintah desa, serta perwakilan Karang Taruna.
Tim pengabdian ini diketuai oleh Saharuddin, S.IP., M.Si, didampingi oleh Yusriah Amaliah, S.IP., M.AP, dan Dr. Ahmad Ismail, S.Sos., M.Si. Selain itu, dua mahasiswa yang juga aktif terlibat dalam kegiatan ini adalah Alif Satriya Kahar dan Andi Afham.
Dalam sambutannya, Saharuddin menyampaikan bahwa pengabdian ini lahir sebagai respons terhadap tantangan zaman, khususnya dalam hal perkembangan teknologi informasi yang pesat di tengah masyarakat.
“Karang Taruna sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda harus mampu berinovasi, khususnya dalam layanan sosial berbasis digital. Tantangan yang kami identifikasi antara lain rendahnya keterlibatan pemuda dalam kegiatan sosial, lemahnya kapasitas manajerial, serta minimnya literasi digital. Padahal, generasi muda kita saat ini sudah akrab dengan internet,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penguatan kapasitas digital Karang Taruna akan berdampak luas, tidak hanya pada aspek sosial, tetapi juga ekonomi masyarakat desa secara umum.
Kepala Desa Bonto Daeng dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada tim pengabdian dari Unhas.
“Kami sangat menyambut baik kehadiran tim dari Universitas Hasanuddin. Tema pengabdian ini sangat relevan dengan kebutuhan desa kami. Ini menjadi langkah awal untuk membenahi manajemen organisasi Karang Taruna dan mendorong inovasi kegiatan yang lebih berdampak bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Bonto Daeng, Syamsir, S.Sos, juga menyambut baik kegiatan ini. Ia mengakui bahwa digitalisasi menjadi kebutuhan mendesak bagi organisasi yang dipimpinnya.
“Tentu program digitalisasi ini sangat membantu kami. Selama ini, kami belum terlalu familiar dengan berbagai platform digital yang tersedia. Dengan adanya pendampingan ini, kami terdorong untuk terus belajar agar ke depan pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan lebih baik dan lebih cepat,”pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan pengabdian masyarakat ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi melalui skema Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM). Program ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menciptakan solusi berbasis kebutuhan lokal yang nyata dan berdampak langsung bagi komunitas. (**)







































