Matakitaco, Pakar proteksi tanaman se-Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI) atau Indonesian Phytopathological Society (IPS), selama dua hari berkumpul di kampus Universitas Jember (UNEJ). Kehadiran mereka dalam rangka mengikuti kegiatan 3rd Internasional Conference Sustainable Industrial Agriculture (IC-SIA), sekaligus melaksanakan kongres PFI yang ke dua puluh delapan (29-30/7/2025). Tema yang diusung adalah Integration of Plant Pathology in One Health Aspiration for Life Sustainability. Kegiatan dibuka secara resmi Prof. Yuli Witono, mewakili Rektor UNEJ. Dalam pidatonya, Prof. Yuli Witono menyebut pentingnya keberadaan ahli proteksi tanaman dalam menjamin keberlanjutan pertanian nasional. Pasalnya pakar proteksi tanaman menjadi garda depan dalam mencegah dan mengurangi dampak penyakit maupun hama yang menyerang tanaman, sehingga memastikan produk pertanian berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Apalagi dalam konteks Indonesia, yang saat ini sedang mengusahakan swasembada pangan, maka peran ahli proteksi tanaman menjadi penting,” tutur Prof. Yuli Witono.
Sesi seminar menghadirkan enam pembicara kunci, antara lain Prof. Yuli Witono, dan Sekertaris Jenderal IPS Prof. Ahmadi Priyatmojo dan Kazumi Nakagawa dari Gifu University Japan dan pembicara dari Gyeongsang National University Korea Selatan.
Prof. Ahmadi Priyatmojo yang juga Sekertaris Jenderal PFI mengingatkan akan perkembangan ancaman hama tanaman yang kini dihadapi dunia, terutama Indonesia.
Dr. Ir. Ayu Kartini Parawansa, Dosen Fakultas Pertanian dari Universitas Muslim Indonesia yang juga sebagai Ketua Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Sul Sel sejak 2019 melaporkan bahwa Dari Komda Sul Sel ada 3 orang yg hadir dari UMI & Unhas yaitu Prof. Baharuddin, MSc., PhD. dan Prof. Ir. Tutik Kuswinanti, MSc., PhD keduanya Dari unhas dan Dr. Ayu Parawansa Dari UMI. Dr. Ir. Ayu Kartini Parawansa, M.P. Salah satu yang mendapat kehormatan Dari Puslit Kopi & Kakao (ICRI) untuk melakukan penanaman kakao
Selain mengikuti kongres Dr. Ayu Parawansa sebagai Pakar Proteksi Tanaman juga dikenal sebagai pakar pengelolaan penyakit kakao membawakan materi tentang pentingnya Biological Control, dengan Pengendalian Hayati penggunaan senyawa sekunder Trichoderma sebagai fungisida dalam menekan Penyakit Busuk Buah Pada Tanaman kakao. Dr. Ir. Ayu Kartini Parawansa, M.P. yang juga ahli dan pakar dibidang penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) merupakan alumni Unhas, juga memegang jabatan di IKA Unhas sebagai salah satu wabendum. Beliau lebih 10 tahun konsisten meneliti penyakit-penyakit Pada Tanaman kakao & banyak membantu petani mencari solusi permasalahan Penyakit Pada Tanaman kakao. Sebagai konsultan dokter tanaman juga banyak membantu petani dalam menangani permasalahan Pengendalian organisme pengganggu tanaman bukan hanya di kakao tetapi juga membantu petani untuk tanaman perkebunan, tanaman padi & hortikultura.
Beliau telah menjadi member United Nation World Science Forum Sejak 2017 & juga aktif mengikuti pertemuan2 nasional dan international dibidang kakao sejak 2009. Saat ini memiliki sertifikat Internasional antara lain dibidang Women by Leadership dan Community Driven Impact Assessment dari International Coady Institute-St.FXavier University, Canada dan sertifikat lainnya.