MataKita.co, Gorontalo – Fakultas Sains dan Ilmu Komputer (FSIK) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) sukses menggelar Lokakarya Kurikulum bertajuk “Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Berbasis Outcome Based Education (OBE)”, Kamis (14/8/2025). Kegiatan ini melibatkan delapan program studi di bawah naungan FSIK, yakni Sistem Informasi, Peternakan, Ilmu Komputer, Bisnis Digital, Akuakultur, Geografi, Teknik Sipil, dan Agribisnis.
Dekan FSIK, Dr. Mohamad Ervandi, S.Pt., M.P., menyampaikan bahwa lokakarya ini merupakan langkah strategis untuk menyelaraskan kurikulum dengan standar pendidikan berbasis capaian pembelajaran.
Menurutnya, revisi kurikulum kali ini bukan sekadar penyegaran, tetapi pembaruan yang disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan terkini dunia kerja.
“Kami mengundang alumni dan stakeholder bukan hanya sebagai formalitas, tetapi untuk mendapatkan masukan langsung dari mereka yang telah berpengalaman di lapangan. Harapannya, setiap masukan menjadi bahan penyempurnaan kurikulum agar lebih relevan dan aplikatif,” ujarnya.
Wakil Rektor I UMGO, Dr. Muh. Firyal Akbar, S.IP., M.Si., mengapresiasi inisiatif FSIK dalam memperkuat mutu kurikulum. Menurutnya, keberhasilan pengembangan kurikulum tidak hanya bergantung pada internal kampus, tetapi juga memerlukan kolaborasi dengan pihak eksternal.
“Kolaborasi dengan stakeholder seperti instansi pemerintah, dunia usaha, dan para alumni menjadi kunci dalam memastikan kurikulum yang dikembangkan benar-benar kontekstual dan aplikatif,” tegasnya.
Lokakarya ini menghadirkan narasumber utama, Dr. Mohamad Ilyas Abas (Dosen FSIK) dan Dr. Lia Nurhayati, M.Pd. (Ketua LP3M UMGO). Keduanya menekankan pentingnya kolaborasi lintas program studi serta integrasi materi antarbidang, sehingga kurikulum tidak hanya terlihat baik secara dokumen, tetapi juga memberikan nilai tambah nyata bagi mahasiswa.
Para peserta yang terdiri dari dosen, perwakilan instansi pemerintah, pelaku usaha, serta alumni, terlibat aktif dalam diskusi evaluasi kurikulum, penyusunan CPL, perumusan metode asesmen yang relevan, dan perancangan strategi pembelajaran aktif.
Kegiatan ini juga menjadi momentum refleksi bagi setiap program studi di FSIK untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran, beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 dan era Society 5.0.
“Dengan kurikulum yang terukur dan berbasis OBE, kami ingin memastikan lulusan FSIK siap menghadapi dinamika dunia kerja, memiliki daya saing tinggi, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tutup Dr. Ervandi.







































