Matakita.co, Makassar – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Makassar angkat suara terkait insiden tragis yang menewaskan seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan. Peristiwa itu terjadi saat sebuah kendaraan taktis milik Brimob melindas korban di tengah kerumunan massa aksi pada Kamis malam (28/8).
Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Advokasi PDPM Makassar, Basri Lampe, menilai insiden tersebut menunjukkan kegagalan aparat kepolisian dalam menjaga keamanan massa aksi. Menurutnya, aparat seharusnya melindungi masyarakat, bukan justru menimbulkan korban jiwa.
“Kami dari Pemuda Muhammadiyah Kota Makassar telah melakukan kajian hukum. Atas meninggalnya saudara Affan, anggota Brimob yang terlibat wajib diproses sesuai aturan yang berlaku,” ujar Basri kepada matakita.co (30/8).
Lebih lanjut, Basri menegaskan bahwa tanggung jawab utama berada pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku pimpinan tertinggi institusi kepolisian. Ia mendesak agar Kapolri segera mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.
“Jika tidak mengundurkan diri, kami meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencopot Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya,” tegas Basri.
Basri juga mengingatkan bahwa kemarahan publik atas kasus ini kian meluas. Di berbagai daerah, aksi massa bahkan berujung pada pengrusakan fasilitas umum, termasuk pembakaran Gedung DPRD Makassar dan penyerangan ke Mapolrestabes Jakarta Timur.
“Demi kebaikan bangsa dan meredam kemarahan publik, langkah terbaik adalah Kapolri mundur secara terhormat,” tutup Basri.







































