Matakita.co, Makassar- Tim Siri Promind Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Hasanuddin 2025 menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Perancangan Model Strategis Penanganan Perilaku Residivis Narkoba Berdasarkan Pemahaman Struktur Mental melalui Province of The Mind dengan Menginternalisasikan Nilai Siri’ na Pacce”, Sabtu (6/9/2025).
Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber ahli lintas disiplin yakni Prof. Dr. Aminuddin Salle, S.H., M.H., budayawan sekaligus Ketua Dewan Kebudayaan Kota Makassar, Andi Mappaewa, Petugas Lapas sekaligus Koordinator Pelaksanaan Rehabilitasi Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa, Istiana Tajuddin, S.Psi., M.Psi., Dosen Psikologi Universitas Hasanuddin, dan Wiranti, S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
Focus Group Discussion (FGD) ini digelar untuk menjawab kompleksitas masalah residivisme narkoba yang tidak hanya menyangkut aspek hukum, tetapi juga psikologis dan kultural.
Prof. Aminuddin Salle, menjelaskan bahwa sangat penting nilai siri’ na pacce untuk diaplikasikan dalam kehidupan kita sebagai landasan moral masyakarat bugis-Makassar. jelasnya
“Tentunya penting adanya penekanan siri’ na pacce sebagai landasan moral masyarakat Bugis-Makassar yang dapat memperkuat nilai moral (superego) residivis, sehingga menumbuhkan rasa malu (siri’) dan empati (pacce) untuk tidak mengulangi kesalahan”. pintanya
Andi Mappaewa sekarang ini lembaga pemasyarakatan masih terus berupaya menyelesaikan persoalan mendasar yakni stigma publik akan terjadinya over kapasitas sehingga hal ini menjadi tantangan besar untuk diatasi. jelasnya
Lebih lanjut dirinya juga menjelaskan bahwa kondisi nyata pelaksanaan rehabilitasi di Lapas, termasuk tantangan over kapasitas dan kebutuhan akan model yang aplikatif bagi pembinaan merupakan suatu isu yang sangat krusial dan harus dihadapi dengan menempuh upaya-upaya solutif. tambah Andi Mappaewa
kemudian Istiana Tajuddin mengamati dalam perspektif psikologi yang menjelaskan bahwa persoalan mendasar yang dialami residivis pengguna narkoba tentu terdapat aspek tertentu yang bisa dihubungkan dengan prinsip nilai siri’ na pacce. jelasnya
“dinamika Id, Ego, dan Superego dalam kerangka Province of The Mind, yang menurutnya bisa diseimbangkan dengan internalisasi nilai siri’ na pacce sebagai instrumen psikososial”. papar Istiana
Selanjutnya Wiranti menekankan tentang pentingnya dukungan kebijakan yang memiliki relevansi yang jelas dalam kaitan strategi rehabilitasi residivis narkoba. pungkasnya
Wiranti kemudian menggarisbawahi setidaknya terdapat elemen penting yang harus terpenuhi, yakni payung hukum dan kebijakan yang mendukung, agar strategi rehabilitasi tidak hanya bersifat programatik, tetapi juga memiliki legitimasi kuat dan berkelanjutan. paparnya
Sementara itu, Wasfiel Kamal Ketua Tim PKM-RSH Universitas Hasanuddin 2025 menjelaskan bahwa Melalui diskusi ini, Tim Siri Promind Unhas menegaskan pentingnya model rehabilitasi komprehensif yang berbasis pada pendekatan psikologi dimana mengurai dinamika mental residivis melalui teori Province of The Mind, pendekatan budaya dengan menginternalisasikan nilai siri’ na pacce sebagai moral compass serta pendekatan hukum untuk memperkuat landasan regulasi dalam penanganan residivis.
“Sinergi budaya, psikologi, dan hukum sangat penting agar strategi rehabilitasi tidak hanya mengobati gejala, tetapi juga menyentuh akar masalah perilaku residivis,” ungkapnya
FGD ini diharapkan menjadi fondasi awal bagi lahirnya model strategis rehabilitasi residivis narkoba yang berbasis budaya lokal, didukung regulasi hukum, serta mampu membangun struktur mental seimbang pada individu.
Tim Siri Promind Unhas menegaskan komitmennya untuk melanjutkan riset dan kolaborasi dengan pemerintah, lembaga pemasyarakatan, akademisi, dan masyarakat dalam rangka menekan angka residivisme narkoba di Sulawesi Selatan.
“Dengan menginternalisasikan siri’ na pacce ke dalam proses rehabilitasi, kami berharap para residivis dapat kembali ke masyarakat dengan struktur mental yang lebih sehat dan kesadaran moral yang kuat,” papar Wafiel Kamal.
Diketahui kegiatan ini dilaksanakan melalui zoom meeting, yang diinisiasi rekan-rekan tim yang berasal dari lintas fakultas yang meliputi fakultas hukum dan fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin. (**)








































