MataKita.co, Pangkep – Aktivis maritim menilai keputusan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) keliru setelah Kabupaten Pangkep dan Kepulauan Selayar tidak termasuk dalam enam daerah di Sulawesi Selatan yang ditetapkan sebagai lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) tahap pertama tahun 2025.
Pemerintah pusat resmi menetapkan enam daerah penerima program KNMP di Sulsel melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 55 Tahun 2025. Keenam daerah itu yakni Kota Makassar, Kabupaten Takalar, Bone, Bulukumba, Jeneponto, dan Sinjai. Namun, dua daerah kepulauan dengan potensi pesisir terbesar, yaitu Pangkep dan Selayar, justru tidak masuk dalam daftar.
Program KNMP sendiri merupakan agenda nasional yang dirancang untuk mengubah kawasan pesisir pedesaan menjadi kampung nelayan produktif. Targetnya adalah meningkatkan daya saing produk perikanan sekaligus memperkuat kesejahteraan masyarakat pesisir.
Ketua Bidang Maritim DPD IMM Sulsel, Ahmad Habibi B, mengkritik langkah KKP yang dianggap tidak tepat dalam menentukan lokasi penerima program.
“Menteri Kelautan sangat keliru dalam penentuan wilayah untuk KNMP 2025 tahap pertama ini. Menteri Kelautan harus turun langsung ke Sulawesi Selatan agar benar-benar mampu menentukan wilayah KNMP secara ideal, dengan memperhatikan letak geografis daerah kepulauan dan pesisir,” tegas Habibi, aktivis asal Pangkep, Kamis (18/9/2025).
Menurutnya, jika tujuan utama KNMP adalah transformasi desa nelayan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, maka Pangkep dan Selayar seharusnya menjadi prioritas.
“Pangkep merupakan wilayah kepulauan dengan puluhan pulau berpenghuni, sementara Selayar adalah kabupaten maritim dengan gugusan pulau luas dan basis ekonomi perikanan yang kuat. Keduanya sangat layak masuk dalam KNMP tahap kedua,” jelasnya.
Habibi juga mendorong agar pemerintah pusat tidak terus-menerus mengabaikan daerah kepulauan di Sulsel.
“Jangan sampai dua daerah kepulauan ini selalu terpinggirkan. Padahal, keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat pulau sangat menentukan masa depan sektor kelautan dan perikanan di Sulsel,” tambahnya.