Beranda Lensa Dialog Bahas Peristiwa G30S di RRI Makassar, KNPI Sulsel Ajak Pemuda Hindari...

Dialog Bahas Peristiwa G30S di RRI Makassar, KNPI Sulsel Ajak Pemuda Hindari Polarisasi

0

MataKita.co, Makassar – Wakil Ketua KNPI Sulsel, Sakinah Fitrianti hadir sebagai narasumber dialog interaktif dalam rangka momentum peringatan G30S di Studio RRI Makassar, Selasa (30/9/2025).

Dalam pemaparannya, peristiwa sejarah G30S penting untuk dipahami dan dimaknai secara menyeluruh oleh generasi saat ini, selain sebagai pembelajaran juga penanaman semangat nasionalisme.

“Pembelajaran terhadap peristiwa G30S tetap penting dan relevan saat ini, meski dalam konteks yang berbeda, tetapi penting generasi saat ini untuk memahami identitas bangsa dalam menghadapi tantangan global yang makin kompleks, peristiwa masa lalu dapat memberi pelajaran dan peringatan agar tidak terulang,” paparnya.

Ia juga mengungkap bahwa penting untuk generasi mileinal dan gen Z agar tidak mudah terlibat dalam konflik yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.

“Momentum ini berkontribusi terhadap pembelajaran sejarah untuk identitas bangsa agar kita tidak mudah terprovokasi oleh propaganda yang bisa menimbulkan konflik, jelasnya.

Olehnya itu, Doktor Ilmu Komunikasi itu mendorong agar generasi milenial menjadi agen literasi informasi sebagai penerima dan penyampai pesan secara bijak.

“Peran pemuda saat ini bisa mengambil nilai-nilai kepahlawanan untuk diteladani salah satunya terdepan sebagai agen literasi, yang tidak mudah termakan oleh propaganda dan hoaks, yang dapat memperkeruh suasana atau menimbulkan konflik, kita sebagai pemuda harus tetap menjaga identitas kebangsaan dengan memegang teguh persatuan dan kesatuan bangsa,” bebernya.

Sakinah juga mengungkap bahwa, hal kongret yang dilakukan KNPI adalah dengan menyelenggarakan forum dialog terbuka, seminar hingga workshop kepemimpinan untuk penguatan nilai-nilai kebangsaan.

“Kita juga sering menyelenggarakan dialog, seminar hingga workshop dan melalui momentum peringatan G30S ini kita berharap pemuda bisa memaknai dengan pendekatan yang kritis, mendorong pelaksanaan dialog yang dibarengi dengan kehadiran pakarnya sehingga mendapatkan pemahaman yang holistik, sehingga kita bisa menjadi agen literasi informasi tanpa terjebak oleh polarisasi dan kepentingan lain yang bisa memecah belah persatuan,” ungkapnya.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT