Makassar, Matakita.co — Sebagai bagian dari program unggulan GASPOL (Gerakan Aktif Siswa Potensial Optimalisasi Layanan), Perpustakaan MTsN 2 Kota Makassar kembali berinovasi dengan menghadirkan Kartu Umum Kunjungan, sebuah sistem digital yang dirancang untuk mempermudah proses absensi pengunjung perpustakaan.
Inovasi ini muncul sebagai solusi dari kendala yang kerap dihadapi siswa—seperti lupa membawa kartu identitas atau belum hafal NISN—saat akan mengisi daftar hadir. Melalui Kartu Umum Kunjungan, pemustaka kini dapat melakukan scan barcode digital untuk mencatat kehadiran mereka dengan lebih cepat, praktis, dan akurat.
Kartu ini dibedakan menjadi lima kategori pengguna, yaitu Kelas VII, Kelas VIII, Kelas IX, Tenaga Pendidik, dan Tenaga Kependidikan. Pengunjung hanya perlu memindai kartu sesuai identitasnya di komputer buku tamu digital yang tersedia di ruang perpustakaan.
Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen madrasah dalam menghadirkan layanan berbasis teknologi informasi (IT) serta memperkuat misi GASPOL untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang efisien dan modern.
Kepala MTsN 2 Kota Makassar, Kamaluddin, S.Ag., memberikan apresiasi terhadap inovasi ini.
“Peluncuran Kartu Umum Kunjungan adalah bukti nyata komitmen madrasah dalam meningkatkan mutu pelayanan. Kami ingin memastikan tidak ada kendala sekecil apa pun yang menghambat siswa mengakses perpustakaan. Inovasi ini sangat mendukung efisiensi layanan harian kami,” ungkapnya (21/10/25)
Sementara itu, Nur Aulia Dzakiyyahtunnisa, siswi kelas VII.3 sekaligus anggota Pustakawan Cilik (Puscil) MTsN 2, menyampaikan pengalaman positifnya sebagai pengguna.
“Kartu Umum Kunjungan ini sangat membantu. Kami sering lupa NISN atau kartu pelajar tertinggal. Sekarang proses absen jadi lebih cepat dan praktis, jadi kami bisa langsung mencari buku tanpa menunggu lama,” tuturnya dengan antusias.

Kehadiran Kartu Umum Kunjungan menandai babak baru dalam manajemen layanan Perpustakaan MTsN 2 Kota Makassar. Inovasi ini diharapkan mampu memperkuat budaya literasi digital di kalangan siswa serta menjadikan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar yang modern, efisien, dan inklusif bagi seluruh warga madrasah.








































