Beranda Mimbar Ide Komitmen Prof Budu dan Masa Depan Pengembangan Kemahasiswaan

Komitmen Prof Budu dan Masa Depan Pengembangan Kemahasiswaan

0

Oleh : dr. A. Muh Rifqi Ismulail M.Kes.,CHMC

(Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo)

Dalam perjalanan dunia pendidikan tinggi, komitmen seorang pemimpin terhadap pengembangan mahasiswa sering kali menjadi penentu arah dan kualitas sebuah institusi. Sebagai bagian dari dunia akademik yang tumbuh di lingkungan fakultas kedokteran, saya menyaksikan secara langsung bagaimana Prof. dr. Budu, Ph.D., SpM(K),M.Med.Ed, calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), menunjukkan dedikasi dan kepedulian yang luar biasa terhadap mahasiswa.

Beliau bukan hanya seorang akademisi dan dokter, tetapi juga seorang pendidik sejati yang memahami bahwa mahasiswa adalah pusat dari setiap proses pendidikan. Dalam setiap kesempatan, Prof. Budu selalu memberi ruang sebesar-besarnya bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat, minat, dan potensi diri. Beliau membuka ruang komunikasi yang luas, mendengarkan gagasan mahasiswa, dan membimbingnya menjadi ide yang konkret serta bermanfaat bagi pengembangan karakter.

Bagi saya, berbicara tentang komitmen Prof. Budu bukan sekadar basa-basi. Saya adalah salah satu mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar saat beliau menjabat sebagai pendiri sekaligus dekan pertama. Di bawah bimbingan beliau, saya belajar bukan hanya tentang ilmu medis, tetapi juga tentang nilai tanggung jawab, kerja keras, dan integritas. Nilai-nilai itulah yang kemudian membentuk fondasi perjalanan karier saya hingga dipercaya menjadi wakil dekan termuda di usia 33 tahun.

Selama ini, saya juga banyak berdiskusi dengan alumni Fakultas Kedokteran Unhas yang memiliki semangat sama: membina mahasiswa melalui berbagai organisasi, baik intra kampus maupun ekstra kampus, seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan organisasi kemahasiswaan lainnya. Mereka adalah contoh nyata dari generasi yang terbentuk dalam kultur akademik yang mendorong keterlibatan aktif, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial — nilai-nilai yang juga ditekankan Prof. Budu.

Komitmen beliau terhadap pengembangan kemahasiswaan bukan hanya tampak dalam kebijakan atau kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata. Beliau hadir di tengah mahasiswa, berdialog, mendengar, dan memberi kepercayaan kepada mereka untuk tumbuh melalui kegiatan positif. Bagi saya, ini adalah bentuk kepemimpinan yang visioner — pemimpin yang tidak hanya memerintah, tetapi memberdayakan.

Jika berbicara tentang masa depan pendidikan tinggi, saya percaya Unhas dan perguruan tinggi lainnya membutuhkan figur seperti Prof. Budu — sosok yang menyeimbangkan ilmu pengetahuan, empati, dan visi kemanusiaan. Ia bukan hanya membangun institusi, tetapi juga membangun manusia di dalamnya.

Di tengah tantangan globalisasi, disrupsi teknologi, dan perubahan nilai sosial, peran pembina mahasiswa menjadi semakin krusial. Mahasiswa tidak hanya butuh pengetahuan akademik, tetapi juga pendampingan moral, spiritual, dan karakter. Dalam hal inilah, Prof. Budu menunjukkan teladan: bagaimana seorang pendidik bisa menjadi inspirasi dan rumah bagi generasi muda yang sedang tumbuh mencari arah.

Sebagai alumni yang pernah dididik olehnya, saya merasa bangga dan berutang budi. Pengalaman belajar di bawah bimbingannya menjadi bekal berharga dalam perjalanan akademik saya hingga hari ini. Semoga semangat dan komitmen beliau dalam memajukan kemahasiswaan dapat terus menjadi inspirasi bagi para pendidik, dosen, dan calon pemimpin pendidikan di Indonesia.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT