Matakita.co, Makassar — Kampus Gagasan resmi mengumumkan lima peserta yang dinyatakan lulus dalam program Understanding Class angkatan III. Pengumuman tersebut disampaikan melalui akun Instagram resmi mereka, @kampusgagsan, dan menandai bertambahnya sumber daya manusia baru yang akan bergabung dalam komunitas pengembangan gagasan tersebut. (19/11.2025)
Rektor Kampus Gagasan, Diarmila, menjelaskan bahwa lima peserta yang dinyatakan lulus merupakan bagian dari 16 pendaftar yang mengikuti rangkaian kegiatan sejak 11 Oktober hingga 17 November 2025.
“Lima peserta dari total 16 orang memang terbilang kecil, kurang dari sepertiga. Namun sejak awal kami tidak berfokus pada kuantitas, melainkan kualitas. Karena itu, kami menetapkan penilaian khusus dalam menentukan kelulusan, salah satunya kehadiran sebagai indikator kesungguhan, serta karya berupa review buku dan opini. Karya tersebut nantinya akan dimuat di Web Kampus Gagasan,” ujar mahasiswa hukum tersebut.
Menurut Diarmila, komitmen Kampus Gagasan terhadap kualitas tercermin dalam penyusunan pokok materi Understanding Class, yang disesuaikan dengan visi lembaga: mengembangkan kapasitas akademik, memperluas jejaring, dan memperkuat keterampilan peserta.
“Understanding Class kami selenggarakan via Zoom karena peserta berasal dari berbagai daerah, tidak hanya Makassar. Walaupun daring, materi dan narasumber tetap kami hadirkan sesuai visi Kampus Gagasan,” tambahnya.
Dukungan terhadap pendekatan berbasis kualitas juga datang dari Majelis Wali Amanat Kampus Gagasan. Ketua MWA, Rizal Pauzi, menegaskan pentingnya konsistensi dalam proses rekrutmen.
“Kampus Gagasan adalah wadah mengasah pengetahuan agar dapat diolah menjadi karya. Karena itu, proses rekrutmen kami desain untuk mengedepankan kualitas dan konsistensi. Semoga lima peserta yang lulus ini dapat bergerak bersama, menjadikan idenya utuh, dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi banyak orang,” pungkasnya.
Dengan kelulusan lima peserta tersebut, Kampus Gagasan kembali menegaskan posisinya sebagai ruang belajar berbasis gagasan dan karya, yang terus mendorong pengembangan SDM melalui proses seleksi yang ketat namun humanis.
