MataKita.co, Enrekang – Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar yang merupakan pusat pelatihan dibawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia menawarkan beberapa pelatihan berbasis kompetensi yang bersifat cuma-cuma alias gratis.
Mengetahui adanya peluang seperti itu, Baznas Enrekang langsung menyambutnya dengan mejalin kerjasama sekaligus mengikatkan diri dengan BLK Makassar dalam bentuk MoU antara 2 lembaga selama 1 tahun lalu.
Kerjasama ini selanjutnya direalisasikan sejak tahun 2018 dengan mengirim peserta dari Enrekang sebanyak 16 orang untuk mengikuti pelatihan kompetensi Las Industri. Hasilnya pun cukup menggembirakan bahkan rata-rata luarannya sudah ada yang bekerja di perusahaan-perusahaan besar dan ada juga yang membuka usaha mandiri. Selasa (8/10/2019).
Sebagai wujud komitmen kerjasama, Baznas Enrekang kembali menggandeng BLK Makassar menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi dengan spesialisasi Mobile Training Unit (MTU) dibuka di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Enrekang.
Baharuddin menjelaskan, Baznas Enrekang menyiapkan peserta sesuatu standar yang ditetapkan oleh BLK Makassar, mereka menyiapkan tim instruktur dan logistik makanan, pakaian dan peralatan.
Hadir pada pembukaan, Kepala Seksi Program BLK Makassar, Harif, Pimpinan Baznas Enrekang, Ilham Kadir, Kadir Lesang dan Baharuddin.
Sementara itu, Wakil Bupati Asman, SE yang hadir membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk spesialisasi Service Handphone dan Mesin Pendingin dalam sambutannya mengatakan ini kegiatan yang hal luar biasa.
“Ini kegiatan yang luar biasa dimana program ini selaras dengan visi Pemerintah yakni SDM Unggul, Indonesia Maju,” ujar Asman.
Menurut saya inilah salah satu jawaban dari Baznas Enrekang dan BLK Makassar dalam menerjemahkan dan merealisasikan program pemerintah tersebut, lanjutnya.
Saya mendorong anak muda Enrekang agar membekali diri dengan keterampilan seperti ini, bahkan para honorer yang tidak memiliki kompetensi, saya berharap kedepan mengikuti kegiatan seperti ini, sambung Asman berapi-api.
Saya jempol kalau ada honorer yang ikut pada hari ini, selanya sambil bertanya pada hadirin.
Ini sudah lama saya fikirkan tentang perlunya BLK Enrekang, tahun lalu sempat saya cek di Jakarta tentang program pemerintah pusat, namun katanya di moratorium, ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Harif yang mewakili BLK Makassar memberikan penjelasan bahwa sebenarnya yang di moratorium itu adalah infrastruktur bangunan. Tapi peralatan dan sumberdaya manusianya tidak di moratorium.
Karena itu Pemda Kabupaten Enrekang harap segera menyiapkan lahan dan gedungnya, kami siap membantu peralatan pelatihannya sesuai jurusan yang tersedia, tegasnya.
Pihak Baznas Enrekang berharap kegiatan hari ini bisa menjadi cikal bakal lahirnya BLK Enrekang.
Jika BLK ini bisa di wujudkan, maka ini satu insrumen pengentasan kemiskinan. Orang miskin dan menganggur karena tidak ada keterampilan hidupnya. Kemudian, seluruh pelatihan di dinas mengacu pada standar BLK, tutornya juga disediakan oleh BLK Enrekang.
Kami membayangkan jika target volume pelatihan 1000-2000 orang peserta dalam setiap tahun dengan sistem standarisasi BLK, maka itulah solusi mengurangi kemiskinan dan pengangguran, tegas Baharuddin.
(Bang El)








































