MataKita.co, Wajo – Memanfaatkan akhir pekan, pengurus Rumpun Pemuda Wajo kembali mengajak pemuda untuk mengisi akhir pekannya dengan kegiatan positif. Rumpewa mengajak pelajar yang ada di SMKN 1 Wajo dan SMAN 7 Wajo untuk mendatangi situs sejarah Wajo di Desa Tosora, Kecamatan Majauleng. Situs sejarah yang didatangi diantaranya: Makam Arung Cinnottabi ke IV Petta Lapatiroi, situs cempa makkajoangnge (tempat pengangkatan Arung Matoa Wajo ke- I ), makam Arung Matoa Wajo ke IV Lataddampare’ Puangrimaggalatung, Makam Arung Matoa Wajo ke-V Latenri Pakado Tonampe, makam Arung Matoa Wajo ke-XXX La Salewangeng To Tenri Rua, makam Arung Matoa Wajo ke-XXIII La Tenri Lai’ Tosengngeng, dan yang terakhir adalah makam Syeikh Jamaluddin Al-Akbar Al-Huseini/Petta Walie.
“Kami sengaja mengajak adek-adek pelajar untuk mengunjungi situs sejarah yang ada di Wajo, agar anak muda Wajo bisa mulai mengenal sejarah dan kearifan lokal yang ada di Wajo sehingga mereka tidak mengalami krisis identitas”, ungkap Fauzi selaku ketua Umum Rumpewa.
Pada kegiatan tersebut turut hadir ketua Komunitas Karawa (komunitas pegiat budaya Wajo), Edil Adhar. Edil dipercaya sebagai Tour Get dan memberikan deskripsi pada setiap situs yang didatangi.
“Komunitas kami hadir untuk melestarikan situs budaya dan memberikan pengetahuan budaya kepada seluruh generasi pelanjut. Sudah menjadi konsekuensi logis bagi kami untuk selalu siap ketika berbicara tentang sejarah dan budaya Wajo”. Tegas ketua Komunitas Karawa yang lebih akrab disapa Edhil ini. (Irmand/Kabid Jaringan dan Komunikasi Rumpewa)