Oleh : Furqan Jurdi*
Tadi malam Gubernur Baru Jakarta, Anies Baswedan berpidato yg sungguh luar biasa. Ini semacam mengembalikan martabat orang indonesia.
Kata-kata yang tersusun dalam teks pidato yg dibacakan itu merupakan keseluruhan dari sistem nilai yg harus dihidupkan kembali di Jakarta
Saya menyimak pidato itu secara seksama. Dan saya melihat ada sebuah harapan baru bahwa ibukota akan menjadi era baru bagi indonesia.
Optimisme itu saya dapatkan setelah bicara tentang peejuangan kemerdekaan dan tertindasnya pribumi. Katanya Pribumi harus menjadi tuan.
Setelah sekian lama penindasan itu ia mendambakan kebangkitan orang Indonesia Asli. Ini sebuah pernyataan kebangaan bagi kita semua.
Setelah dengan seksama mendengar pidato itu saya mengatakan bahwa sdah sepantasnya Anies Baswedan berbicara itu. Ia seorang negarawan sejati.
Maka muncullah spirit baru bagi kita semua. Memang dalam teori klasik ibnu Khaldun dikatakan bahwa untuk menguasai suatu negara, Maka rebutlah ibukotanya. Dan ini telah kita lakukan. Dan tinggal menunggu waktu negara kita kuasai. Inilah salah satu dari sekian banyak kebenaran yg diramalkan Ibnu Khaldun.
Oleh sebab itu kebangkitan telah dekat, dan kolonialime, kapitalisme dan paham paham materialisme yang menuhankan batu dn kayu serta uang akan runtuh.
Tapi pembenci mengkritik tentang pribumi itu. Mulai dari janda jalang hingga pelacur murahan mengkritik kata pribumi itu. Mereka ini antek.
Anies Baswedan bicara ttg kolonialism vs pribumi. Tapi yg tersinggung mreka. Mungkin mereka adalah agen penjajah itu. Mereka menampilkan diri.
Kita bisa melihat siapa penghianat yang melacur dan siapa yang siap berjuang untuk bangsa.
Kritikan mereka kepada pidato Anies mnjelaskan diri mereka kepada smua org bhwa mreka adlh para koloni dan penghianat yg berunding dengan perampok negara.
Dengan demikian kita harus hati – hati dengan penghianat ini. Mereka semua yg mengkritik itu adalah pendukung calon yg kalah.
Kita sekarang harus sujud syukur mereka kalah. Kalau tidak negara mereka jual ke asing. Lihat saja kata pribumipun mereka hujat.
Wajib bagi kita mempertahankan bangsa, jangan sampai digadai oleh para pelacur ini. Apalagi sampai mereka jual. Anak cucu kita akan hancur.
Semoga ummat Islam dan warga pribumi asli menjadi tuan ditanah mereka sendiri.
*) Penulis adalah presidium Jaringan Islam Nusantara (JIN)