Beranda Berita Dugaan Perselingkuhan Kadis Kominfo Kabgor, PDAM Dan Pemda Buka Suara

Dugaan Perselingkuhan Kadis Kominfo Kabgor, PDAM Dan Pemda Buka Suara

0

Matakita.co (Kabgor) – Terkait dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh HT Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Kabupaten Gorontalo (Kabgor) dengan seorang perempuan bersuami menuai tanggapan dari PDAM Kabgor, Kamis (18/02/2021).

Direktur PDAM melalui kabag personalia Yowan Podungge meyampaikan oknum wanita VS yang kedapatan bersama oknum Kadis adalah pegawai di instansi PDAM sebagai staf honorer.

“Ia benar dia masih honor, dia masuk kesini tanggal 8 bulan Juni tahun 2020 kemarin,” Ujar Yowan.

Yowan menegaskan, bahwa VS alias Febi sebagai staf personalia, dan dia mengungkapkan setiap kegiatan yang diikuti Dirut PDAM yang bersangkutan ikut terlibat.

“Tidak, dia masuk kesini langsung diterima dia sebagai staf personalia saja cuman kalau misalnya ada acara acara dengan bapak direktur dengan teman teman lain yang kalau ada acara gitu aja kerjanya,” bebernya.

Yowan juga mengatakan, persoalan yang menerpa salah satu staffnya tersebut llsejauh ini tidak menggangu aktivitas PDAM dalam melayani masyarakat Kabgor. pihaknya belum menerima kejelasan soal sanksi yang akan diterima oleh stafnya tersebut.

“Untuk sementara kita belum terima dari atasan mau ada tindak lanjut apa kita tidak tau cuman yang pasti arahnya kesana, sampai hari ini pun perintah dari atasan kita belum ada,” Kata Yowan.

Sementara itu, Pemerintah Kabgor melalui Badan Kepegawaian Daerah (Bkd), Safwan Tahir Bano turut menanggapi soal amoral yang dilakukan Kadis Kominfo Kabgor HT.

“Ia itu ada indikasi pelanggaran kode etik ASN pasti ada mekanismenya sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku, yang jelas kita sebagai pemerintah ada peraturan kode etik, ada peraturan pemerintah tentang kode etik ASN, ada PP 53 tetang disiplin PNS itu akan mengatur semuanya, jadi kalau ada indikator pelanggaran kita akan mengikuti ketentuan yang ada,” Kata Safwan.

Dirinya mengatakan belum bisa memberikan komentar terlalu jauh, karena masih sebatas informasi.

“Karena ini baru-baru terinformasi, jadi itu akan ada mekanisme yang mengataur tentu kita akan mengacu ke situ,” Tutup Safwan.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT