Oleh : Hamdika Hatta*
Praja Muda Karana yang berarti anak muda yang suka akan karya. 14 Agustus tak asing bagi seorang anak Pramuka, tepat 60 tahun Gerakan Kepanduan Pramuka di Indonesia.
Pramuka salah satu tempatku tumbuh dan berkembang, sejak mengenal Gerakan Kepanduan ini, saya lebih tertantang dan bersemangat untuk mengetahui banyak hal. Mulai dari baris berbaris, tali temali, hingga kedisiplinan.
Kedisipllinan dalam Pramuka sangatlah penting bagiku, karena mengawali sebuah proses, kedisiplinanlah yang paling utama.
Tanpa kedisiplinan kita takkan bisa memahami ilmu baris berbaris dan kecakapan tali temalinya. Baris berbaris dan tali temalinya pun memiliki aturan yang harus di garis bawahi.
Awalnya mendengar kata baris berbaris sangatlah mudah bagiku, akan tetapi sangat sulit jika dilakukan. Karena, baris berbaris bukan untuk satu orang melainkan untuk banyak orang. Hati dan fikiran kita harus kita satukan dan menyingkirkan ego masing masing setiap individu.
Begitupula dengan kecakapan tali temalinya. Dengan bermodalkan tali, bisa bermanfaat dengan masyarakat pada umumnya. Membuat jembatan, membuat tiang bendera, hingga menyatukan benda yang mustahil akan menyatu.
Saya terus berusaha untuk tetap menjadi seperti tunas kelapa, yang tak mengenal siapa atau dimanapun kita berada, tak ada alasan untuk tetap bertumbuh dan berkembang.
Menjadi seperti tunas kelapa tidaklah mudah, karena tunas kelapa memiliki keyakinan dan cita cita yang tinggi. Yakin terhadap tuhan dan berguna dimanapun dan kapanpun ia berada.
“Arti sebuah kesuksesen itu, ketika kita bermanfaat bagi orang lain”
*) Penulis adalah anggota Pramuka
Salam Pramuka!!!