Oleh : Fitri De Coresa (Fitriani)*
Fenomena perubahan masyarakat berkembang cukup pesat. Pola hidup yang terlihat saat ini telah dipengaruhi oleh teknologi yang juga telah dan akan berkembang pesat, tepatnya teknologi informasi dan komunikasi melalui internet, khususnya media sosial. Perubahan-perubahan nilai pun mulai terlihat jelas dan mampu mengubah beberapa titik kehidupan masyarakat itu sendiri, di antaranya adalah pola interaksi, nilai kepedulian, nilai kebersamaan, dan kemandirian dalam kreatifitas.
Pertama, pola interaksi
Tanpa diamati, cara masyarakat berinteraksi pada masa modern saat ini pun sudah bisa terlihat jelas. Siapa saja mulai berlomba-lomba untuk cerewet melalui dunia maya, yang sebelumnya sulit mengungkapkan perasaan dan pikirannya, akhirnya bisa menunjukkan eksistensi, tapi kadang ciut ketika kembali ke kehidupan nyata. Ada yang berteman di dunia maya, tapi tidak saling kenal di dunia nyata. Kenyataan tersebut menyebabkan lahirnya orang-orang yang mempunyai dua karakter, karakter dunia nyata dan karakter dunia maya. Namun, di sisi lain, dampak positifnya, membangun jaringan kekerabatan menjadi mudah.
Kedua, nilai kepedulian
Generasi dulu dan sekarang saling menunjukkan cara kepedulian yang berbeda. Jika generasi dulu saling mengunjungi di rumah kerabat, sekarang tidak hanya saling mengunjungi, tetapi juga berlomba-lomba untuk menunjukkan rasa peduli melalui obrolan online.
Ketiga, nilai kebersamaan
Keakraban di dalam ruangan obrolan online sangat erat kelihatan. Informasi-informasi yang di kirim di dalamnya sangat mudah direspon, pun dalam salah satu fasilitas obrolan, yaitu grup. Semua penghuni grup obrolan berlomba memberi balasan pesan, hanya dalam hitungan detik.
Keempat, kemandirian dalam kreatifitas
Ketika sudah terlalu asik menikmati petualangan di dunia internet, ke mana saja bisa berkunjung, akhirnya ada yang lupa untuk membangkitkan diri dari kesenyapan itu. Kenyataan tersebut menyebabkan kurangnya generasi yang keluar untuk melakukan aksi dan berpikir terbuka. Namun, di sisi lain, melalui perkembangan teknologi saat ini, banyak karya anak muda yang dimunculkan. Melalui akun media sosial, generasi semakin terbuka dan eksis dengan beragam karya, seperti tulisan fiksi maupun non fiksi, lukisan, hasil fotografi, dan masih banyak lagi.
Gambaran beberapa pola hidup tersebut menggambarkan salah satu ciri generasi Z (Generation Theory), yaitu generasi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan maupun pribadi akan mereka akses dengan cepat dan mudah.
Perubahan tersebut diawali dengan perubahan cara berkomunikasi dari komunikasi lisan menjadi komunikasi online, sehingga berpengaruh terhadap cara berperilaku masyarakat. Senada dengan yang dikatakan oleh Marshall McLuhan dalam teori yang dicetusnya, yakni Teori Determinisme Teknologi yang berasumsi bahwa perubahan pada cara berkomunikasi akan membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak ke abad teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia.
Mindset bertindak secara online tersebut membuat hampir segala hal di-online-kan. Beberapa contohnya antara lain, lahirnya bentuk rapat online, ucapan ulang tahun online, undangan online, dan beberapa bagian kehidupan yang dipindahkan ke fasilitas online, bisa diperkirakan semua aktivitas ditransfer ke dunia maya. Bukan lagi hanya tangan dan kaki yang menjadi saksi kerja dan usaha manusia, tapi juga dua jari yang bermain.
Berdasarkan beberapa pemaparan sebelumnya, maka diharapkan generasi sekarang maupun yang akan datang dapat memanfaatkan perkembangan, tetap berkarya, semakin kreatif, inovatif, aktif dan tentunya tetap mempertahankan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang baik.
*) Penulis adalah ketua Komisariat Ilmu Budaya Unhas