Matakita.co, Gorontalo – Program vaksinasi Covid-19 bersama Presiden RI Joko Widodo berjalan dengan sukses. Kegiatan digelar secara daring oleh 10 Provinsi diantaranya Jambi, Kaltara, NTB, Bangka Belitung, Lampung, Sumsel, Sulteng, Kalteng, Jabar, Jateng, Gorontalo.
Menjadi salah satu provinsi terbaik dalam pencapaian vaksinasi, Provinsi Gorontalo menjadi urutan kedua dari 10 provinsi yang masuk dalam kategori provinsi yang berhasil menekan angka Covid 19.
Vaksinasi massal untuk pelajar dan santri dengan takjuk “Indonesia Sehat, Indonesia Hebat” terpusat di SMAN 3 Gorontalo yang dihadiri oleh unsur Forkopimda Provinsi Gorontalo.
Dalam video conference yang diselenggarakan oleh BIN, Provinsi Gorontalo menjadi provinsi pertama yang mendapatkan kesempatan berbicara langsung dengan Presiden Joko widodo. Selasa (19/10/2021)
Sebelumnya, Jokowi dalam sambutannya mengatakan setiap murid butuh perlindungan yang maksimal dan kemudian nanti bisa melakukan proses pembelajaran tatap muka dengan aman.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah duta besar (Dubes) negara sahabat menengok vaksinasi massal dari pintu ke pintu atau door to door dan vaksinasi untuk pelajar yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di Tarakan, Kalimantan Utara.
Hari ini dihadapan siswa-siswa yang ada di 10 provinsi yang ikut dalam video conference, Jokowi berharap vaksin melindungi masyarakat, para pelajar dan santri dari penyebaran virus corona.
Jokowi pun turut menyapa para pelajar dan santri yang mengikuti vaksinasi di daerah lain. Salah satunya, pelajar di SMAN 3 Gorontalo, Siti Fadillah yang mengeluh ke Jokowi ihwal pembelajaran daring.
“Teman-teman mengeluh karena seringkali kami keluar dari room zoom, sehingga tidak dapat mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Saya juga sering merasa terganggu
karena seringkali suara Bu Guru berpadu dengan pompa air di rumah,” ucap Fadilah ke Jokowi.
Orang nomor satu di Indonesia itu menambahkan bagi sekolah yang telah melakukan vaksinasi akan diizinkan lakukan sekolah tatap muka.
Menurutnya pembelajaran tatap muka dimulai dengan disiplin terhadap protokol kesehatan yang selalu memakai masker dan cuci tangan jangan bergerombol dan berkerumunan.
