Beranda Kampus Gugat Konsep Kepahlawanan, Berikut Orasi Kebangsaan Rektor Kampus Gagasan

Gugat Konsep Kepahlawanan, Berikut Orasi Kebangsaan Rektor Kampus Gagasan

0

MataKita.co, Makassar – Hari Pahlawan sebagai salah salah satu Hari Nasional Republik Indonesia resmi diperingati pada 10 November 2021 dengan tema “Pahlawanku, Inspirasiku”.

Ditetapkannya 10 November sebagai Hari Pahlawan tidak lepas dari sejarah perjuangan dan pengorbanan para generasi bangsa terdahulu. Demikianlah yang disampaikan oleh Rektor Kampus Gagasan, Masyita Marsuki, dalam orasinya yang berjudul Menggugat Konsep Kepahlawanan, Rabu (10/11/2021).

Orasi yang disampaikan live di akun instagram @kampusgagasan ini merupakan ikhtiar Kampus Gagasan dalam membangun kesadaran bersama, juga sebagai refleksi atas segala pencapaian bangsa Indonesia hingga hari.

Masyita menyampaikan bahwa saat ini Indonesia tidak dijajah dan diserang melalui perang fisik, melainkan melalui ideologi. Selain itu, penjajah yang harus dihadapi tidak hanya berasal dari luar, tetapi juga dari bangsa sendiri. Sayangnya, realita menunjukkan bahwa masyarakat, utamanya pemuda lemah dari segi intelektualitas.

“Banyak hal yang merugikan kita tepat di depan mata. Tapi kesannya kita terima dengan ikhlas. Bagaimana kita bisa mengenali dan melawan penjajahan itu kalau daya intelektualitas kita lemah?” ungkapnya.

Oleh karena itu, Masyita menegaskan kepahlawanan sebagai simbol keberanian berjuang dan berkorban harus dimulai dengan penguatan gagasan dan spirit gotong royong berbasis keragaman.

“Yang mau saya katakan, melawan dan berjuanglah dengan gagasan. Kedepannya, kepahlawanan sebagai simbol keberanian untuk berjuang,  harus dibangun dengan basis gagasan yang kuat. Masyarakat harus cerdas, mahasiswa harus cerdas. Melawan dengan isi kepala. Selain itu, Pahlawan bukan hanya tentang ketokohan satu orang, tetapi tentang perjuangan banyak orang yang disimbolkan sebagai satu. Jadi bagaimana keberagaman itu dalam bingkai bhinneka tunggal ika dapat disatukan menjadi kekuatan bersama,” tegasnya.

Ia melanjutkan, “Kedepannya, kepahlawanan juga harus dibukakan ruang seluas-luasnya, melalui organisasi. Bagaimana organisasi itu diatur sedemikian rupa untuk menjadi ruang pengembangan gagasan dan kapasitas serta menjadi wadah berkarya yang memiliki kebermanfaatan bagi banyak orang. Selain itu, organisasi jangan dijadikan ruang untuk gemuk sendiri. Tetapi bagaimana organisasi-organisasi, khususnya OKP-OKP, Ormas-ormas, itu berkolaborasi menyatukan persepsi dan sumberdaya untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat,”.

Masyita menutup orasinya dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berkolaborasi mewujudkan kepahlawanan masa kini sekaligus merawat sumpah pemuda yang diwarisi setiap generasi bangsa Indonesia.

“Dalam momen Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan ini, Kampus Gagasan mengajak seluruh lapisan masyarakat utamanya pemuda, untuk menjaga sumpah bernusa, berbangsa, dan berbahasa satu. Dengan merawat persatuan, merawat gagasan. Perjuangan generasi terdahulu dalam mempertahankan kedaulatan, hari ini menjadi inspirasi yang harus dimaknai secara cerdas agar kita bisa bersatu, bangkit, dan tumbuh bersama,” pungkasnya. (*/MM)

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT