MataKita.co, Maros – Sebanyak 30 Finalis Duta Wisata Dara dan Daeng Kabupaten Maros Tahun 2022 mengikuti agenda pagelaran Budaya Katto Bokko. Minggu pagi (20/03/2022)
Agenda tahunan ini terlaksana di Pelataran Rumah Adat Balla Lompoa, Lingkungan Kassikebo, Kelurahan Turikale, Kabupaten Maros.
Saat kegiatan berlangsung, terlihat turut hadir
A. Nurfaidah Petta Puji (Kekaraengan Bontoa- Kepala Bidang Kesenian Dinas Pendidikan), A. Irfan Mappaweang (Arajang Binuang Mandar), A. Fahry Makkasau (Karaeng Simbang-Budayawan, Penulis Buku Sejarah Rampai Kerajaan Marusu), Abustam (Asisten Pemerintahan mewakili Bupati Maros), A. Kurniawan (Sulewatang Turikale- Kepala Bidang Kepemudaan Kadisparpora)
Hj. Rahmatia (Kepala Bidang Pariwisata mewakili Kadisparpora)
Sementara, Bupati Maros HAS Chaidir Syam diwakili Asisten Pemerintahan, Abustam. ia mengatakan, Upacara Adat Katto Bokko ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang harus dilestarikan di Kabupaten Maros Butta Salewangang Kala’birang Ta’ sebagaimana yang terlampir dalam undang-undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“meneruskan tentang apa yang disampaikan oleh bapak Bupati Maros, tentang berbagai agenda kebudayaan yang memang harus digenjot, apalagi melihat sekarang apapun semuanya dengan cepat berubah, seiring dengan perkembangan zaman,” pungkas Abustam.
“Namun berkat upaya Pemerintah Daerah dengan melibatkan OKP dan Lembaga di Maros, itu justru sangat membantu kami. Seperti halnya Dara dan Daeng, mereka memiliki banyak orientasi jadi memang tak hanya di fokuskan untuk Pariwisata, Budaya, Ekonomi Kreatif tapi juga merujuk ke subtansi-subtansi lainnya, kedepan melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) insya allah pastinya kami dari Pemkab akan bermitra dan bersinergi dengan banyak gerakan pemuda” terangnya.
Diwaktu terpisah, M. Ferdiansyah. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) menambahkan, ini bukanlah kali pertama Forum Komunikasi Dara dan Daeng terlibat langsung diacara seperti yang kita lihat sekarang, hal itu juga kedepan semoga mampu mendorong minat lembaga lainnya yang ada di Maros, menjadikan Disparpora sebagai ruang kolaborasi sekaligus membantu berbagai agenda lainnya, tentu kami selalu terbuka” tambah Ferdi.
“Kedepan diharapkan ke-30 Finalis Dara dan Daeng yang terlibat di acara ini bisa sedikit jauh lebih peka dalam pelestarian budaya, sekaligus ter-speak up dalam mengenal Kabupaten Maros lebih jauh, jadi akan sejalan, memiliki materi yang bagus terkait pariwasata serta memahami makna budaya sebagai identitas Dara dan Daeng sesungguhnya,” jelas Kadisparpora itu.
Sementara, A. Waris Tadjuddin Dg. Siodja (Karaeng Marusu) sebagai tuan rumah agenda Kebudayaan Katto Bokko, menerangkan, ini adalah agenda tahunan yang sudah 17 kali terlaksana.
“Selain sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME atas berhasilnya panen tahun ini, juga sebagai wujud pelestarian tradisi, adat dan budaya yg merupakan warisan leluhur dan telah berlangsung secara turun temurun.” singkat Karaeng Marusu itu. (*)
