MataKita.co, Makassar – Himpunan peternak domba dan kambing Indonesia (HPDKI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sul-sel mengadakan silaturrahi dengan Dewan pimpinan pusat (DPP) Ir. Yudi Guntara, IPU bahas strategi pengembangan ternak kambing di Sulawesi selatan. Kegiatan ini diadakan di Aula Fakultas peternakan Universitas Hasanuddin Makassar (29/07/2022)
Pertemuan ini dihadiri oleh pengurus HPDKI DPD Sul-sel, pengurus HPDKI DPC Sul-sel dan Dosen fakultas peternakan Universitas Hasanuddin.
Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si selaku dekan Fakultas Peternakan (Fapet) sekaligus ketua HPDKI DPD Sulsel memberikan sambutan saat pembukaan menyatakan bahwa kami sangat berterimakasih atas kedatangan ketua Dewan Pimpinan Pusat HPDKI Indonesia karena meluangkan waktunya mengunjungi kami di Makassar.
“Mudah-mudahan menjadi spirit buat kami untuk pengembangkan ternak kambing di Sulsel. Kemudian menambahkan bahwa sudah seharusnya saya diganti sebagai ketua HPDKI di Sul-sel, kita perlu mengadakan musyawarah luar biasa (MUSLUB) karena pekerjaan sebagai dekan baru di fapet luar biasa sibuknya dan sudah waktunya stafet kepemimpinan saya harus dilimpahkan kepada teman-teman HPDKI, kami tinggal memberikan support sebagai orang akademisi dan tentunya akan kami fasilitasi setiap kebutuhannya” jelasnya.
Lebih lanjut ”Fapet sementara mengagendakan kegiatan bekerja sama dengan Dinas Peternak dan Kesehatan hewan Provinsi Sulawesi Selatan yang akan di Support dari beberapa komunitas yaitu Ikatan sarjana peternakan Indonesia (ISPI), Perhimpuan Dokter Hewan Indonesia(PDHI), HPDKI, Komunitas Sapi Indonesi (KSI), Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PPSKI) dan Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) dan Maiwa Breeding Center (MBC) dengan tema menyapa peternak Kegiatan ini nantinya akan berbentuk talkshow, podcast dan memberikan informasi lewat media online seperti Youtube, Facebook dan Whatsapp”.
Dalam diskusinya Yudi Guntara menjelaskan dalam pertemuan ini merupakan ajang silaturrahmi dengan teman-teman di Makassar, berharap ada klaster pengembangan ternak kambing di Sulsel yang akan menopang kebutuhan Kalimantan apalagi jika sudah terbangun Ibu Kota Negara (IKN) apalagi Sulsel sebagai salah satu Kawasan strategis di Indonesia. Klaster pengembangan ternak kambing di Sulsel tentunya harus di dukung penuh oleh pemerintah provensi dalam pengembangan klister ternak kambing nantinya.
“Penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sulawesi hanya bisa di pasok dari pasok dari Sumbawa dan Flores selebihnya lockdown total. Penyebaran vaksinasi di Sulawesi masih sangat terbatas karena masih di prioritaskan untuk daerah yang sudah dinyatakan sebagai daerah PMK oleh kementerian pertanian. Bahkan, belum ada penggantian dana ternak yang mati dari pemerintah selama surat keputusan dari kementerian belum keluar” jelasnya.