MataKita.co, Gorontalo – Komitmen Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) terhadap inklusivitas dan kesetaraan kembali dibuktikan melalui penyelenggaraan seminar inspiratif bertajuk “Merangkul Potensi, Menghapus Batas: Disabilitas dan Inklusif di Kampus” pada Rabu, 21 Mei 2025, bertempat di Aula Gedung Haryono Suyono LPPM.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Himpunan Difabel Muhammadiyah Gorontalo (Difabelmu) dengan dukungan penuh dari Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Gorontalo, yang dipimpin langsung oleh Wakil Rektor I UMGO, Dr. Muh. Firyal Akbar.
Dalam kapasitas sebagai Wakil Rektor I yang Ketua MPKS PWM Gorontalo, Dr. Firyal menjadi motor penggerak dalam mendukung lahirnya komunitas Difabelmu dan terselenggaranya kegiatan inklusif ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya menjadi panggung inspirasi, tetapi juga bentuk konkret dukungan institusional terhadap penguatan literasi disabilitas di lingkungan kampus.
“Kami bangga dan merasa terhormat UMGO menjadi rumah pertama bagi pergerakan positif ini. Seminar ini adalah langkah awal yang penting dalam membumikan semangat inklusif, bukan hanya di UMGO, tetapi juga di kalangan Muhammadiyah Gorontalo secara luas. MPKS bersama UMGO akan terus mendampingi Difabelmu untuk bertumbuh menjadi wadah yang produktif, terbuka, dan kolaboratif,” ungkap Dr. Firyal.
Dukungan juga datang dari Wakil Ketua PWM Gorontalo, dr. Rusli A. Katili, MARS, yang menyampaikan harapannya agar Difabelmu dapat menjalankan berbagai program edukatif yang mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang ramah difabel.
Seminar ini menghadirkan narasumber inspiratif seperti Andre Wartabone, mahasiswa Universitas Terbuka penyandang disabilitas netra, yang menekankan pentingnya aksi nyata dalam perjuangan hak-hak difabel. “Jangan hanya simbolis. Kita harus bergerak bersama agar eksistensi dan kontribusi komunitas difabel benar-benar diakui,” tegas Andre.
Sementara itu, Anita Datau, S.Kom., fasilitator AIDRAN Move It 2024 Based Approach, mengajak seluruh civitas akademika untuk membangun ruang aman dan adil bagi semua kalangan. “Inklusivitas bukan belas kasih, melainkan keadilan. Kita semua punya peran dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih humanis,” ujarnya.
MPKS dan UMGO menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang, sebagai bagian dari misi menciptakan kampus yang inklusif, kolaboratif, dan menghargai keberagaman. Keberadaan Difabelmu diharapkan menjadi penguat nilai-nilai kemanusiaan dan kolaborasi di lingkungan perguruan tinggi.