MataKita.co, Pangkep — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkep menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi yang mengangkat tema “Penguatan Literasi Informasi, Memperkuat Tingkat Kegemaran Membaca Kabupaten Pangkep Tahun 2025.” Kegiatan ini digelar dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun Anggaran 2025. Rabu, (23/7/2025).
Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan literasi masyarakat Pangkep, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital yang sarat informasi namun juga rawan hoaks.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pangkep, Muhiddin, dalam sambutannya menegaskan bahwa literasi informasi bukan hanya menjadi tanggung jawab sektor pendidikan semata, tetapi juga merupakan bagian penting dari fungsi perpustakaan.
“Walau saat ini percepatan informasi terjadi secara digital, namun tanpa edukasi dan penguatan informasi, masyarakat rentan terjebak hoaks. Bahkan, bisa berujung pada pelanggaran UU ITE yang berdampak hukum,” tegas Muhiddin.
Ia menambahkan, penting bagi masyarakat untuk memilah informasi secara bijak agar media sosial dapat menjadi alat mencerdaskan bangsa, bukan sebaliknya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, kata Muhiddin, kegiatan seperti ini adalah bagian dari upaya membangun penguatan literasi daerah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk agen-agen literasi yang akan menjadi penggerak utama dalam peningkatan budaya membaca di Kabupaten Pangkep,” lanjutnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Pangkep Hj. Nurlita Wulan Purnama, M.Si, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya bimtek tersebut. Ia menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Pangkep.
“Untuk meningkatkan minat baca, kami akan melibatkan seluruh Bunda Baca di desa dan kelurahan. Kami ingin menyentuh literasi anak-anak sejak dini agar gemar membaca dan menulis. Karena dengan membaca kita mengenal dunia, dan dengan menulis dunia akan mengenal kita,” ujarnya Bunda Literasi Kabupaten Pangkep ini.
Sementara itu, Narasumber bimtek, Dr. Hj. Sakinah Fitrinati yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pangkep, menekankan pentingnya kemampuan memahami dan menyeleksi informasi dari media sosial.
“Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda. Kalau semua wartawan menulis tentang objek yang sama, hasil tulisannya tetap akan berbeda-beda. Ini karena informasi yang mereka kuasai juga berbeda. Maka dari itu, kita harus tahu informasi apa yang dibutuhkan, agar tidak salah paham terhadap informasi yang ada,” jelasnya.
Menurutnya, literasi informasi yang baik akan membantu masyarakat dalam memilah, menganalisis, dan menghindari misinformasi.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya membangun budaya literasi yang kritis, aktif, dan berdaya saing di tengah tantangan arus informasi global yang semakin berkembang.









































