Matakita.co, Maros — Sebanyak 192 mahasiswa Program Studi Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan Praktek Lapang Sosiologi Peternakan di Desa Pattirodeceng dan Desa Sawaru, Kabupaten Maros, selama tiga hari, 14–16 November 2025. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai dinamika sosial masyarakat peternak sekaligus menghubungkan pengetahuan akademik dengan kebutuhan nyata di desa.
Kegiatan lapangan dipandu oleh tiga dosen pendamping, yakni Prof. Dr. Ir. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt., M.Si., IPU; Dr. Kasmiyati Kasim, S.Pt., M.Si.; dan Ilham Syarif, S.Pt., M.Si. Pelaksanaan praktik turut dibantu Koordinator Asisten Muhammad Aqil Muzham Rustan, bersama 20 asisten lapangan dari berbagai angkatan.
Selama praktik, mahasiswa melakukan wawancara, observasi mendalam, dan pemetaan sosial untuk memahami pola interaksi antarpeternak, relasi kelembagaan desa, serta sistem pemeliharaan ternak yang berkembang di wilayah tersebut. Pendekatan sosiologis dipilih untuk memberi gambaran utuh mengenai bagaimana faktor sosial, budaya, dan akses sumber daya memengaruhi keberlanjutan peternakan rakyat.
“Kegiatan ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk melihat langsung bagaimana masyarakat peternak beradaptasi dengan tantangan pakan, manajemen ternak, hingga hubungan kelembagaan desa,” ujar Ilham, dosen pendamping.
Dukungan Pengabdian: Pembagian Bibit Pakchong
Sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, pelaksanaan praktek lapang dirangkaikan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pembagian bibit rumput gajah varietas Pakchong kepada peternak sapi dan kuda di dua desa lokasi kegiatan.
Pakchong dikenal memiliki produktivitas tinggi, pertumbuhan cepat, serta kandungan nutrisi yang baik untuk ternak ruminansia. Bibit yang dibagikan diharapkan menjadi cikal bakal pengembangan hijauan pakan unggul yang dapat diperbanyak dan disebarluaskan oleh kelompok peternak setempat.
“Pakchong ini kami harapkan bisa berkembang menjadi sumber hijauan berkelanjutan, sehingga kebutuhan pakan ternak dapat terpenuhi dalam jangka panjang,” tambah tim pengabdian.
Dapat Apresiasi Pemerintah Desa
Pemerintah Desa Pattirodeceng dan Sawaru menyampaikan apresiasi atas kehadiran mahasiswa dan dosen Unhas. Mereka menilai kegiatan ini tidak hanya membuka ruang pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan manfaat praktis bagi masyarakat peternak, terutama dalam penyediaan pakan dan pertukaran pengetahuan mengenai pengelolaan ternak.
Komitmen Berkelanjutan
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan, Program Studi Peternakan Unhas menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan lapangan yang mendukung capaian pembelajaran mahasiswa sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan peternakan rakyat melalui riset, edukasi, dan pengabdian masyarakat.









































