MataKita.co, Jakarta – Jaringan Islam Nusantara hari Jum’at (28/7/2017) melaksanakan Diskusi Publik dengan tema “Pansus, KPK dan Quo Vadis Pemberantasan Korupsi. Dalam diskusi tersebut hadir Wakil Ketua Pansus Angket KPK, Masinton Pasaribu dan anggota Pansus Angket KPK Henry Yosodiningrat.
Ketua Presidium Nasional Razikin Juraid menjelaskan dalam Sambutanya bahwa diskusi itu merupakan bagian dari komitmen JIN dalam mendukung Pansus KPK.
“Diskusi ini adalah konsistensi kami dalam mengawal pansus Angket KPK ini. Kami ingin semua pihak melihat kerja pansus ini dengan positif. Supaya kesimpulan sepihak dan kecurigaan yang berlebihan itu clear. Ungkap Razikin.
Razikin melanjutkan, meskipun ada beberapa fraksi di DPR yang menarik diri dari Pansus ia mengatakan bahwa ini tidak mengganggu komitmen kami dalam memberikan dukungan bagi pansus untuk mengungkap keborokan di KPK.
Sementara itu Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK Masinton Pasaribu mengatakan kerja Pansus tidak terpengaruh dengan sikap politik partai lain termasuk hengkangnya fraksi Gerindra dari pansus.
“Kalau angket ya jalan terus tidak ada kaitan dengan sikap sikap politik diluar itu,” kata Masinton dalam diskusi publik yang digelar oleh Jaringan Islam Nusantara (JIN) dengan tema: “Pansus, KPK & Quo Vadis Pemberantasan Korupsi” di Warung Bumbu Desa Jalan Cikini Jakarta Pusat, Jumat (28/7).
Politisi PDIP itu menegaskan bahwa tidak ada urusan antara partai koalisi pemerintah dan tidak dalam Hak Angket tersebut karena pihaknya menjalankan penyelidikan yang telah diputuskan oleh Paripurna DPR.
“Pansus tetap berjalan. Sesuai masa kerja 60 hari. Kita tidak terpengaruh (isu-isu politik),” katanya.
Senada dengan Masinton, Anggota fraksi PDIP Henri Yosodiningrat mengatakan Pansus akan tetap berjalan meski Gerindra keluar dari Pansus Angket.
“Kita tidak terlambat, kiita tidak terganggu. Pansus tetap berjalan terus, istilah saya tadi satu fraksi pun kita tetap berjalan,” katanya.
Selain itu, menurut dia, sikap politik Gerindra tersebut adalah hal biasa dan dinamis dalam politik.
“Kita nggak tau apa yang terjadi lusa. Beberapa hari yang lalu Gerindra masih ada di dalam Pansus. Lusa mungkin masuk lagi kita nggak tau,” ujarnya