MataKita.co, Makassar – Status ustas yang disandang Aziz Qahhar Mudzakkar sepertinya layak dipertanyakan. Pasalnya, kandidat wakil gubernur Sulsel ini, seringkali membicarakan “aib” orang lain. Padahal jika menempatkan diri sebagai pemuka agama, maka seharusnya ia memberikan pernyataan menyejukkan.
Aziz yang sudah tiga periode menjabat anggota DPD RI, diberbagai kesempatan selalu membicarakan orang lain, ketimbang focus pada jualan programmnya di pilgub. Mulai menyindir Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah (NA) hingga membahas soal keluarga Yasin Limpo. Begitu pun sesumbar bakal melawan kotak kosong di pilgub.
Tak heran, pernyataan yang seharusnya bukan keluar dari mulut seorang “ustas”, banyak ditanggapi berbagai pihak. Di jagad media social misalnya, bahkan ada yang meminta Aziz untuk istgfar. Begitu pun seolah dibutakan dengan jabatan.
Bukan hanya itu, pernyataan Aziz juga disayangkan kalangan akademisi dan aktivis. Seperti yang disampaikan aktivis mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Adrianto.
“Kalau Pak Aziz mengaku ustas, maka tidak sepantasnya bicarakan aib orang. Itu sama halnya mengerdilkan dirinya sendiri,” kaya Adrianto, Sabtu (03/09/17).
Sementara itu, akademisi UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, menuturkan, Aziz bisa bicara kritis pada tempatnya sepanjang didukung oleh data dan fakta.
“Namun sulit menghindari kesan bahwa kritikan itu lebih dimaknai politis sebagai pencitraan terkait niatnya maju di pilgub,” pungkas Firdaus.