MataKita.co, Maros – Duta Baca Najwa Shihab hadir dalam peresmian Pustaka Jeruji Indonesia (Kaji) oleh Dirjen Pemsyarakatan Sulsel di Lapas Kelas II A Maros di Jalan Raya Kariango KM 3, Kandeapi, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Senin (16/10/2017).
Usai peresmian, Najwa mengatakan judul “Bergerak di Ruang Terbatas, dari Maros untuk Indonesia” merupakan judul yang sangat kuat.
“Insya Allah akan menjadi judul yang sangat kuat. Karena bagaimana satu gerakan literasi yang bermula dari Maros kemudian ditiru oleh beberapa lapas. Dan mudah-mudahan bisa hingga ke seluruh lapas di Indonesia,” jelasnya.
Dia mengaku sangat kagum dengan inisiatif yang dilakukan oleh teman-teman pustaka bergerak. “Ini berawal dari bang Nirwan Arsuka dan teman-teman di Lapas Klas IIA Maros untuk membuat pustaka jeruji,” katanya.
“Ini kalau digarap dengan serius dampaknya akan besar. Apalagi tadi kita prorgram ini tak akan hanya ada di satu lapas, akan tetapi diduplikasikan ke banyak lapas,” katanya.
Mengenai seberapa besar manfaatnya,kata Najwa itu tergantung kemauan membacanya. “Asal mau dibaca, karena seberapa banyak pun kita suplai buku, seberapa banyak pun kita sediakan buku dan seberapa banyak pun sumbangan buku kalau tak ada dorongan membaca buku maka hasilnya tidak maksimal,” jelasnya.
Olehnya itu kata Najwa perlu berbagai cara untuk menarik minat baca, atau perlu semacam insentif, seperti di Brazil. “Jadi di Brazil itu tiap baca satu buku, maka akan mendapatkan pengurangan masa tahanan empat hari. Maksimal dalam setahun bisa sampai 12 buku dipinjam,” katanya.
Buku itu kata dia, tak sekadar dibaca, mereka juga diharuskan menuliskan kesan dan pesan. Serta diminta menuangkan gagasannya setelah membaca buku.
“Jadi saya rasa itu hal yang bisa kita pikirkan. Karena harus banyak cara keratif untuk bisa mengajak orang maupun warga binaan untuk mau membaca,” katanya.
Menurutnya apa yang diterapkan di Brazil tak ada salahnya jika dicoba dan difikirkan. Ini juga salah satu cara untuk mengurangi persoalan kelebihan kapasitas lapas.
Sementara Kalapas Klas IIA Maros, Warsianto mengatakan kegiatan ini jawaban atas apa yang senantiasa diperlukan warga binaan. Yang sehari-harinya hanya berhadapan dengan tembok jeruji. Makanya kami sambut dengan kegiatan nyata. Kami berterimakasih pada Pustaka bergerak dan PT Pos Indonesia sehingga gerakan menghimpun buku bisa berjalan baik. Bahkan kata dia, Pustaka jeruji Indonesia memperoleh bantuan 700 buah buku. “Baik langsung maupun yang tidak langsung,” katanya.