Oleh : Rizal Pauzi *
Persaingan adalah sebuah potensi untuk mmemajukan sebuah bangsa. namun itu hanya terjadi bagi negara yang telah memiliki cukup bekal untuk bersaing. Salah satu faktor utama yang perlu dipersiapkan dalam persaingan adalah kwalitas sumber daya manusia. Inilah yang menjadi penentu siapa yang akan memenangkan persaingan diantara negara – negara ASEAN itu sendiri.
Indonesia sebagai salah satu negara besar yang ada di ASEAN memiliki potensi yang besar dalam segala aspek. Baik itu kekayaan alam, jumlah penduduk, kondisi georgrafis dan banyaknya angkatan kerja. Potensi ini bisa menjadi bermanfaat jika diatur dengan baik, jika tidak justru potensi yang kita miliki ini akan menjadi rebutan dari negara lain yang terbagung dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Secara umum, MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Sehingga dengan kesepakatan ini, terbuka peluang besar dalam melakukan persaingan diantara negara –negara ASEAN.
Dari berbagaidiskusi dan seminar yang membahas tentang MEA, sebagian besar masih pesimis terhadap kesiapan Indonesia itu sendiri baik dari pemerintah maupun masyarakatnya. Dimana – mana wacana ini dibahas, termasuk tema – tema kegiatan kepemudaan dan instansi pemerintah yang mengangkat masalah kesiapan MEA itu sendiri. Hal ini disatu sisi baik karena mensosialisasikan ke masyarakat, namun disisi lain justru bisa menimbulkan ketakutan bagi masyarakat khususnya pelaku usaha kecil dan menengah.
Menurut hemat penulis, yang perlu dilakukan Indonesia baik itu elemen pemerintah, organisasi kepemudaan dan komunitas usaha adalah melakukan peningkatan kwalitas sumber daya manusia. Peningkatan ini bukan hanya pada skill untuk bersaing di lapangan kerja, tapi juga kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersamaan dan kecintaan akan produk lokal. Seperti tidak muda tergoda dengan para investor luar yang ingin membeli lahan potensial, menjaga culture gotong royong dan kecintaan kita terhadap tanah air. Olehnya itu, persaingan dalam MEA ini harus pandang sebagai peluang, saatnya membenahi kwalitas Manusia Indonesia.
*)Penulis adalah direktur Public policy Network