MataKita.co, Jogjakarta – Hujan deras yang mengguyur Yogyakarta hingga pekan kemarin, membuat warga asrama mahasiswi puteri Sulawesi-Selatan, terlihat sibuk membuang air yang tertampung di dalam ember serta mengepel lantai yang basah akibat kebocoran atap asrama puteri, yang terletak di Jl. Johar Nurhadi Gondokusuman Yogyakarta.
Hamidah saat ditemui MataKita.co (4/12/2017), selaku bendahara pengurus asrama mahasiswa Angin Mammiri Yogyakarta, mengatakan Peristiwa ini telah terjadi setahun terakhir. Di musim kemarau, dibeberapa sudut, terlihat jelas berkas cahaya matahari menerobos masuk melalui celah yang berada di atap, di musim penghujan, giliran air yang merembes masuk ke dalam asrama. Wisma anging mammiri, atau yang lebih akrab disebut Bedoq, merupakan satu-satunya asrama puteri yang disediakan pemerintah provinsi Sulawesi-Selatan, yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta.

Hal senada diungkapkan oleh Inayatul Azisah, selaku ketua asrama wisma anging mammiri mengatakan bahwa pengurus asrama beberapa kali, telah mengajukan permohonan renovasi asrama. Dan sayangnya hingga kini belum mendapat respon positif dari pemerintah provinsi Sulawesi Selatan. Lebih lanjut, mahasiswa asal Bulukumba ini berharap “Semoga pemerintah Sulawesi Selatan, segera memberikan bantuan, agar kebocoran dapat diatasi sehingga kami bisa belajar dengan baik pungkasnya ”
Azisah menambahkan bahwa asrama putri Anging Mammiri Sul-Sel sendiri adalah merupakan asrama puteri Sulsel tertua, berdiri sejak tahun 1952, asrama ini juga sering kali menjadi tempat transit orang-orang yang berasal dari Sulawesi selatan yang memiliki keperluan di Yogyakarta. Mulai dari lulusan SMA yang sedang mendaftarkan diri pada universitas universitas di Yogyakarta, dan mahasiswa dari Sulawesi Selatan yang sedang mengikuti lomba di Yogyakarta, hingga lulusan S1 yang sedang mendaftar S2 di Yogyakarta.







































