MataKita.co, Bulukumba – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) kabupaten Bulukumba dalam rangka Hari HAM sedunia Yang jatuh Pada tanggal 10 Desember 2017 mengadakan dialog Keperempunan dengan tema ” Ekistensi Peran Perempuan dalam Realitas Kekerasan Perempuan Dan Anak” yang di rangkaikan dengn Deklarasi ” Bulukumba Tanpa Kekerasan Perempuan dan Anak”. (8/12/2017)
Kegiatan ini di ikuti Puluhan Kader IMM Bulukumba dan peserta Diksuswati 2 se- sulsel. Evi Sulviana Ketua Umum PC IMM Bulukumba mengatakan dialog dan deklarasi ini di adakan salah satu Ekspansi gerakan yang dilakukan IMM khususnya immawati dalam perannya menyelesaikan persoalan perempuan, sebagaimana yang kita ketahui di Bulukumba kasus kekerasan perempuan dan anak pada tahun 2017 terdapat 114 kasus. olehnya itu dengan diadakanx dialog ini diharapkan bisa membangun gerakan IMM dalam mengawal permasalahan yang di hadapi terkhusus perempuan dan anak, serta deklarasi ini menjadi awal untuk membangun kesadaran bersama dalam penanganan permasalahan perempuan dan anak.
Dalam deklarasi ini IMM menyatakan:
1. menolak segala bentuk kekerasan pada perempuan dan anak.
2. mendukung pemerintah dalam upaya penangan perempuan dan anak .
3. siap menjadi mitra pemerintah dalam upaya mewujudkan bulukumba layak anak sebagai salah satu langakah nyata.
Arivah Ulvia selaku narasumber memberikan penegasan untuk membangun komitmen dan jejaring dalam upaya pencegahan dan penanggulangan sosial( pengajian, forum diskusi, seminar dan berbagai kegiatan) untuk menwujudkan bulukumba tanpa kekerasan perempuan dan anak yang didukung oleh elemen masyrakat untuk menanamkan budaya anti kekerasan mulai dari keluarga dan lingkungan terdekat.
Salah satu Tim Penggerak PKK bulukumba, Siti Isniyah sekaligus istri Wakil Bupati Bulukumba sangat mengapresiasi dialog dan deklarasi yang di adakan Imm karena ini merupakan salah satu upaya nyata untuk ambil peran dalam penghapusan kekerasan perempuan dan anak yang memang membutuhkan kerja bersama dan sinergi dari berbagai komponen masyrakat untuk bergerak bersama secara serentak baik aktivis ham perempuan, pemerintah, ormas untuk mewujudkan ini semua.