Beranda Politik GMPD Soroti Pernyataan Ketua Perindo Sulsel Terkait “Kotak Kosong” di Enrekang

GMPD Soroti Pernyataan Ketua Perindo Sulsel Terkait “Kotak Kosong” di Enrekang

0
Mansyar mayang

MataKita.co, Rapat Kordinasi Daerah (Rakerda) Partai Perindo DPW Sul-Sel yang dirangkai pemberian Surat keputusan (SK) resmi dukungan Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tunggal di Enrekang Muslimin Bando dan Wakilnya Asman beberapa waktu lalu.

Dalam Rapat ini di hadiri oleh ketua DPW Dewan Pimpinan Wilayah Partai Perindo Sulawesi Selatan, Sanusi Ramadan, dan sempat berbicara di agenda pertemuan DPW Perindo tersebut “saya Rasa Masyrakat akan Rugi jika Memilih kotak kosong pada pilkada di Enrekang Juni mendatang, pungkasnya.

Perkataan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Perindo tersebut menuai sorotan dari salah satu Mahasiswa Massenrempulu Mansyar mayang Aktivis Gerakan mahasiswa Peduli Demokrasi Sulawesi-Selatan  (GMPD Sul-Sel) mengatakan ini tidak sepantasnya di katakan oleh ketua DPW Perindo bahwa yang memilih kotak kosong di pilkada Enrekang Akan Rugi,Karena kotak kosong Adalah Resmi di Atur pada undang -undang pilkada    Nomor 10 Tahun 2016  sehingga muncul pasangan tunggal  dalam peroses  pemilihan kepala daerah, Dan setiap warga negara berhak menentukan Pilihannya jelas di katakan dala UDD 1945 Kebebasan menentukan pilihan  termasuk pada pilihan kotak kosong sekalipun yang di Anggap tidak setuju pada pasangan tunggal Dalam hal ini Muslimin Baddo dan Asman, Ujarnya.

“Apalagi Akhir-Akhir ini sosialisasi kampanye kotak kosong sangat gencar di lakukan di Kabupaten Enrekang  tentulah sangat melukai  perasaan Masyarakat Kabupaten Enrekang pemilih kotak kosong dan jangan sampai statement ketua DPW Sul-Sel Partai  perindo Sanusi Ramadhan  tersebut dapat menuai konflik sosial Antara masyarakat  yang pro pasangan tunggal MBA -ASMAN Dan Pemilih kotak kosong” Jelas Mahsyar

Mahsyar menambahkan Kalau pun Ada kerugian seperti Halnya yang di bahasakan DPW partai poerindo  Bisalah di jelaskan kerugian apa yang di maksud jangan sampai sekedar wacana yang dapat memicu konflik Antar masyarakat Massenrempulu. Ungkap Mansyar mayang selasa (24/04/2018)

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT