Oleh : Andi Ayu Sriwahyuni*
Waktu berlalu tanpa pamit
Engkau pun berlalu bersama sang waktu
Kududuk merenung menanti senja
Namun senja berlalu di telan malam
Menyisakan kenangan yang menusuk kalbu,
Tercabik-cabik bagai kertas yang meleleh di tengah sungai
Harapan itu salah, impian itu musnah Kau hanyalah pepesan kosong yang tertuang dalam cerita rakyat
Kubujuk pikiran untuk menyatu dengan perasaan demi mempertahankan rindu ini padamu agar dapat kugapai dalam penantianku
Tapi rindu ini semakin kurayu, Semakin kubujuk, namun asaku menjadi luluh lanta diterpa badai Kian ku arungi perjalanan hidup ini
Rupanya tersimpan misteri yang tak bisa kumaknai dalam diriku Ketika kucoba mengamati dengan logika
Kuhitung dengan peramalan statistik
Belakang kusadari bahwa,
Rindu ini ternyata sudah beranjak dan berkelana ke tempat lain.
*) Penulis adalah mahasiswa program studi Statistika Universitas Negeri Makassar, Instagram : @andiayusriwahyuni