MataKita.co, Makassar – pemilihan kepala daerah (pilkada) kabupaten Sinjai menuai perhatian banyak kalangan, termasuk Dirga Saputra salah satu tokoh muda Sinjai, pasalnya dinamika politik yang terjadi sekarang semakin tak terkontrol.
Menurut Dirga, maraknya isu sembako dan beberapa temuan warga yang sengaja digembor-gemborkan dimedia menjadi kemunduran dan minimnya pengetahuan pendidikan politik bagi rakyat.
“Demokrasi di Sinjai mengalami kemunduran, kedewasaan akan keterterimaaan dinamika politik masih sangat minim” Kata Dirga, Kamis, (03/04) siang.
Hal itu menguat melihat respon masyarakat dalam isu sembako, bahkan katanya, sudah jelas tertera dalam UU tentang pilkada No. 10 Tahun 2016 bahwa yang menerima dan penerima akan dikenakan sanksi pidana.
“Sudah jelas sesuai undang-undang, tapi masih banyak yang bagi-bagi sembako, ini mendidik masyarakat ke hal-hal yang kurang positif” Ungkapnya
Ia memberikan warning untuk semua kandidat untuk adu gagasan, adu konsep bukan malah pamer sembako.
“Ini pesta demokrasi bung, bukan pasar sentral” Cetus Dirga kepada awak media.
Harapan anak muda ini agar semua kandidat mampu memberikan gagasan yang realistis dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Jadi kalau saya lebih baik adu program, tapi tetap realistis karena ada juga itu yang buat program ngawur ji. Dan kalau sembako bukan dipilkada itu, di pasar sentralki…he.he.he” Tutup Dirga.