MataKita.co, Makassar – Koalisi Gerakan Politik Anti Curang melakukan deklarasi Politik Anti Curang. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampus Kedua Tamalanrea. (Minggu, 13/05/2018)
Gerakan ini menjadi bagian dalam mengawal pesta demokrasi di tahun politik yakni Pemilukada 2018 dan Pemilu Serentak 2019.
Ketua Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Sulawesi Selatan, Riswanto MR yang juga merupakan anggota koalisi gerakan politik anti curang mengatakan bahwa gerakan ini penting untuk dilakukan sebab tidak dapat dipungkiri potensi kecurangan akan selalu ada dalam kontestasi Pilkada maupun pemilu.
“Potensi kecurangan dalam sebuah kontestasi pemilukada ataupun pemilu serentak akan selalu ada. Ini menjadi hantu demokrasi ditengah upaya perbaikan kehidupan demokrasi di Indonesia. Dibutuhkan satu gerakan yang massif agar sosialisasi terkait kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu dapat tersampaikan ke masyarakat” ungkap Riswanto MR
Mahasiswa Pascasarjana Unhas ini mengatakan bahwa Ini menjadi sebuah harapan baru dalam transisi demokrasi pasca gerakan besar reformasi. Demokrasi memerlukan pengawalan agar marwahnya tetap terjaga sesuai tujuan demokrasi itu sendiri. Koalisi Gerakan Politik Anti Curang hadir sebagai bagian dalam mengedukasi masyarakat dengan harapan dapat meminimalisir kecurangan yang terjadi dalam euforia demokrasi. Dalam mengatasi itu, pemuda perlu hadir sebagai rahim ide dan melahirkan gagasan.
“Pemuda menempati posisi strategis dalam deklarasi gerakan ini. Pemuda harus menjadi milenial yang intelektual, berdiri di depan mengutuk segala kecurangan yang terjadi dalam Pemilu” tambah Peneliti Polinet tersebut.
Dalam Deklarasi ini, beberapa pertunjukan lain ditampilkan diantaranya Parade, Musikalisasi Puisi, dan Orasi Demokrasi.