
MataKita.co, Makassar – Senator AM Iqbal Parewangi mengadakan Bedah Buku Menara Kembar Ummat : Kumpulan Ceramah KH Jamaluddin Amien & Biografi AGH Dr Sanusi Baco, Lc di Rumah Makan Wong Solo, Jalan Sultan Alauddin, Jumat (1/6/2018) sore.
Acara yang bertajuk “Silaturahim Literasi” ini membahas dua buku yang berisi profil dua ulama besar Sulsel yang dijuluki “Menara Kembar” yakni, ulama besar Nahdlatul Ulama AGH Sanusi Baco dan ulama kenamaan Muhammadiyah KH Djamaluddin Amien. Buku tentang AGH Sanusi Baco berjudul “Setia di Jalan Dakwah” ditulis oleh DR Firdaus Muhammad dan Suhardi. Sementara buku tentang pemikiran KH Djamaluddin Amien berjudul “Sebuah Hadiah Keberhasilan” ditulis oleh Muktashim Billah Djamaluddin, Lc dkk.
Iqbal menjelaskan, profil kedua ulama besar Sulsel ini sengaja diangkat untuk mengajak umat Islam mengambil hikmah dari biografi keduanya. Perjalanan hidup kedua tokoh umat ini kaya akan keteladanan dan berlimpahan hikmah.
“Biografi kedua ulama besar ini ibarat oase yang berisi keteladanan, inspirasi dan hikmah yang kaya penuh daya. Olehnya, membincang soal sejarah hidup dua ulama kharismatik Sulsel penting bagi umat, utamanya generasi milenial,” katanya.
Iqbal mengaku sengaja menjuluki AGH Sanusi Baco dan KH Djamaluddin Amin sebagai “Menara Kembar” mengingat peran keduanya yang bertugas menjadi “gerbang” dan penjaga moral umat Islam di Sulsel. Ibarat dua pendiri ormas Islam terbesar di Indonesia, KH Hasyim Asy’ari di Nahdlatul Ulama dan KH Ahmad Dahlan di Muhammadiyah, baik AGH Sanusi Baco maupun KH Djamaluddin Amin berjuang bersama dalam mendakwahkan Islam rahmatan lil alamin dan mencerdaskan umat Muslim di Sulsel.

AGH Sanusi Baco yang turut hadir memberi testimoni dalam acara tersebut. Dalam kesempatan itu, ia justru banyak memuji sosok KH Djamaluddin Amien.
“KH Djamaluddin Amien itu bagai menara tertinggi yang lampunya tak pernah padam. Hartanya tak pernah habis,” sebut dia.
Acara ini dihadiri oleh puluhan perwakilan dari sejumlah ormas Islam di antaranya, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, PARMUSI, DDI, As’adiyah, Wahdah Islamiyah, Darul Istiqamah, BKPRMI, dan sejumlah ormas Islam lainnya. Hadir pula akademisi dan aktivis lintas kampus. Sejumlah perwakilan di antaranya ikut memberi testimoni tentang sosok dua ulama kharismatik Sulsel tersebut.
AM Iqbal Parewangi pada saat Clossing statemen pada akhir sesi Silaturahim Literasi ini menegaskan bahwa KH Jamaluddin Amien berterima di NU. Anregurutta KH Sanusi Baco berterima di Muhammadiyah. Generasi baru NU & Muhammadiyah harus saling berterima & saling meneria. NU & Muhammadiyah adalah sepasang rel dimana di atasnya kereta NKRI terjaga laju & keseimbangannya.