Oleh : AM Iqbal Parewangi*
Bismillahirrahmanirrahim.
Yaa Allah,
jadikanlah kami pribadi-pribadi yang punya kendali diri
dalam cahaya taqwa yang Engkau janjikan, la’allakum tattaqun.
Jadikanlah kami yaa Allah anak-anak ummat yang mampu menahan
diri sekaligus punya ketahanan diri yang mumpuni. Anak-anak bangsa
yang berfitrahkan ghirah kesucian dan kemenangan.
Hamba- hambaMu yang suci dan menang.
Suci dalam kemenangan, menang dalam kesucian.
Memenangkan kesucian, mensucikan kemenangan.
Yaa Allah,
semaikanlah dalam diri-diri kami kesadaran ihsani yang
ditemaram cahaya taqwa. Kesadaran diri yang berkepribadian kuat.
Kesadaran sosial yang berkepedulian tinggi. Kesadaran berbangsa dan
berkeummatan yang tidak dipertentang-tentangkan secara naif dan
diametral, tidak tercerabut dari akar kesejarahan Indonesia kami yang
dipondasi oleh ghirah “Allahu Akbar!” dari para syuhada
bersyahadatain, dan tidak gamang apalagi mandul dalam kami
mengikhtiari arus kompetisi kekinian dan ke depan yang semakin
banyak menjanjikan harapan dan peluang sekaligus tantangan dan
hambatan.
Yaa Allah,
bangkitkanlah dalam diri-diri kami kecerdasan
berkesadaran semesta yang dirona cahaya taqwa. Bahwasanya setiap
kami adalah pribadi muslim yang tidak terpisahkan dari ummat dan
bangsa kami, yaa Allah. Bahwa setiap kami adalah anak ummat
sekaligus anak bangsa kami. Bahwa kami turut menentukan nasib
ummat dan bangsa kami sendiri, sebagaimana firmanMU“Innallaha
laa yughayyiru maa biqaumin hatta yughaiyyiru maa bi-anfusihim.”
Oleh karena itu, cerdaskan dan sadarkan kami yaa Allah, bahwasanya
setiap yang kami ikhtiarkan akan menentukan nasib ummat dan bangsa
kami, dan kemudian balik-baliknya juga, baik atau buruknya nasib
ummat dan bangsa kami akan sangat menentukan nasib diri kami juga.
Yaa Allah,
cerdas-sadarkanlah ikhtiar kami untuk turut-serta memulti-
cerdaskan generasi. Cerdas intelektual, cerdas emosional, cerdas
spiritual. Yaa Allah, jadikanlah kami generasi yang pandai bersyukur
kepada kedua orang tua kami, dan jauhkanlah kami dari kemungkinan
berkata “Ah!” kepada Ibu-Ayah kami yang lewat kasih-sayang
genetisnya Engkau anugerahkan segenap kecerdasan dan kepribadian
khas pada masing-masing kami. Yaa Allah, jadikanlah kami generasi
yang pandai mensyukuri pengorbanan dan keikhlasan para orangtua
kedua kami, guru-guru kami, dan jauhkanlah kami dari hasrat
mempolisikan, mempengadilankan apalagi meliang-kuburkan mereka,
para guru yang telah mengemban amanah pemulti-cerdas generasi
yang tak mudah.
Yaa Allah,
jadikanlah para pemimpin bangsa kami semakin menyadari
betapa besar peran dan sumbangsih lembaga pendidikan, termasuk
madrasah dan pesantren serta lembaga-lembaga pendidikan Islam,
bagi masadepan bangsa kami. Yaa Allah, jadikanlah para pemimpin
bangsa kami terbuka kesadarannya untuk menghargai peran besar para
guru ngaji, imam, penyuluh dan penghulu, yang dengan sepenuh ikhlas
meletakkan pondasi spiritualitas pada generasi bangsa berpopulasi
mayoritas muslim ini.
Yaa Allah,
cerdas-sadarkanlah ikhtiar kami untuk turut-serta
menyukseskan kebangkitan ekonomi ummat. Limpahilah kami
kesadaran dan kekuatan untuk menjadi pribadi-pribadi penopang
kebangkitan ekonomi dari, oleh dan untuk ummat. Jauhkan kami dari
sikap mubazzir, hindarkan kami dari sikap mudah berpuas diri.
Berikan kami rasa gemar dan ikhlas untuk menghidup-hidupkan usaha
sesama anak ummat, untuk menumbuh-kembangkan kedai-kedai dan
toko-toko tetangga seaqidah kami, untuk berbelanja di pasar-pasar
tradisional dimana saudara seiman-sebangsa kami membanting
nasibnya, untuk membesarkan mart-mart dan swalayan yang
bernawaitukan dari, oleh dan untuk ummat. Dan jadikan kami pribadi-
pribadi muslim yang produktif dan berdaya saing tinggi.
Kuatkan kesadaran kami, yaa Allah, bahwasanya kebangkitan
ekonomi ummat Islam yang 87% di negeri ini niscaya akan berarti
kejayaan ekonomi bangsa kami. Sadarkan bangsa kami, yaa Allah,
bahwasanya setiap upaya menggagalkan kebangkitan ekonomi ummat
sama dengan kebangkitan upaya menggagalkan kejayaan Indonesia.
Yaa Allah,
cerdas-sadarkanlah ikhtiar kami untuk berdaulat sepenuh
martabat, dalam cahaya taqwa. Jauhkan kami yaa Allah dari menzalimi
diri sendiri dengan menyerahkan kedaulatan diri kami pada sereceh
dua-receh angpao politik. Jauhkan kami yaa Allah dari menzalimi
kedaulatan bangsa kami sendiri dengan praktik-praktik demokrasi
pemilihan pemimpin dan atau wakil rakyat secara anti-demokrasi.
Jauhkan kami yaa Allah dari menzalimi hak-hak berdaulat ummat
dengan justru menggadaikan kedaulatan pada mereka-mereka yang
justru tidak pro-ummat.
Engkau Maha Tahu, yaa Allah,
bahwa Ramadhan 1439 H kini
adalah Ramadhan terakhir sebelum Pilkada Serentak 2018,
serta Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
Ampuni kami yaa Allah.
Bimbing kami yaa Allah.
Tunjuki kami, ummat Islam dan bangsa
Indonesia yang kami cintai, yaa Allah, jalan shiratal mustaqim
demokrasi yang berdaulat sepenuh martabat.
Yaa Allah,
berikan kami pemimpin daerah dan bangsa, bupati/walikota dan gubernur, serta wakil-wakil rakyat dan daerah yang berkelimpahan rahmat.
Yaa Allah,
berikan kami Presiden Baru yang berkelimpahan rahmat, yaitu
Presiden Baru yang menghormati Ulama, mencintai Ummat, pro-
Masjid, pro-NKRI, dan shaleh.
*) Penulis adalah anggota DPD RI asal Sulawesi Selatan. Dibacakan saat Khutbah Ied Fitri 1439 H di Masjid Baiturrahman Makassar