MataKita.co, Jeneponto – Mahasiswa KKN Tematik Desa Membangun dibawah naungan Universitas Hasanuddin bekejasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertiggal dan Transmigrasi mengadakan kunjungan ke salah satu potensi desa yang belum tereksplorasi yaitu Air Terjun Birtaria, Dusun Boro, Desa Tompo Bulu, Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto. (26/7/2018)
Alfiana, KKN Unhas kepada Matakita.co mengatakan bahwa air terjun ini terletak di Ibu Kota Desa yaitu Dusun Boro. Letaknya yang sangat strategis dan masih sangat asri, namun sayangkan karena tidak mampu terkelola dan dimannfaatkan dengan baik. Kendala utama yang menyebabkan hal ini bisa terjadi adalah akses menuju air terjun yang masih perlu banyak dibenahi.
Alfina menceritakan, kami dari Mahasiswa KKN Tematik Desa Mmebangun bersama Pemuda Desa Tompo Bulu, Pendamping Desa, Aparatur Desa dsn Staf Ahli Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Jeneponto memulai perjalanan ke lokasi pukul 14.30 WITA dan tiba sekitar pukul 15.15 WITA. 45 menit selama perjalanan sangat melelahkan bukan karena teriknya panas matahari, tapi karena kondisi jalan yang terdiri dari setapak sempit berjurang sangat memacu adrenalin dan jiwa petualangan sangat terpuaskan. Disampig itu, pemandangan yang sangat indah karena melalui sawah, kebun dan pohon-pohon lebat yang masih sangat asri. Selain itu, perjuangan dari rombongan terbayarkan setelah sampai di air terjun birtaria yang menjadi satu-satunya air terjun tertinggi di Jeneponto. Pemadangan yang menakjubkan dengan sekelilingnya masih sangat alami dilengkapi dengan air terjun yang lebih rendah di sekitarnya. Bebatuan besar dan kolam alami menambah kesejukan, serta mengundang keinginan untuk merasakan sejuk airnya.
“Kedepannya, Mahasiswa KKN Tematik Desa Membangun Posko Tompo Bulu akan membuat Sketsa Spot Foto untuk keberlanjutan pembenahan akese menuju Air Terjun Birtaria dan pengelolaannya. Sehingga, dapat menjadi salah satu produk unggulan BUMDes Tompo Bulu yang keuntungannya dapat masuk ke Kas Desa, Penghidupan masyarakat setempat dan pihak pengelola. Hal ini, sebagai wujud pencapaian desa yang mandiri melalui pemanfaatan potensi yang ada”Jelas Mahasiswa Jurusan Administrasi ini.