MataKita,co, Makassar – Masih ingat dengan Komunitas ToMakassar yang launching pada tanggal 24 Juni 2018 lalu. Komunitas ToMakassar adalah Medium Kolaborasi untuk membangun daerah di kawasan Sulawesi Selatan. Kini ToMakassar mengadakan kegiatan Qurban Pelosok yang dimana kegiatan ini mewadahi teman-teman untuk membantu saudara-saudara kita yang berada di daerah-daerah tertinggal di kawasan Sulawesi Selatan. Adapun daerah-daerah tersebut yakni, Pulau Lanjukang (Kecamatan Pulau Sangkarrang, Kota Makassar), Pulau Libukang (Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto), dan Kecamatan Gandang Batu Sillanan (Kabuoaten Tana Toraja). Tentu akan timbul pertanyaan, mengapa ToMakassar memilih daerah tersebut. Mungkin sebagian kecil dari kita pernah mendengar daerah tersebut, dan bisa saja sebagian besar dari kita baru mendengar atau mengetahui daerah tersebut melalui kegiatan qurban ToMakassar ini.
Pulau Lanjukang yang terletak kurang lebih 44km dari pusat kota Makassar dengan jarak tempuh kurang lebih 4 jam dengan menggunakan kapal. Menurut informasi yang diperoleh dari beberapa teman yang pernah berkunjung kesana, terdapat kurang lebih 60 warga dan 16 Kepala Keluarga (KK), disana penduduknya semua muslim namun tidak pernah sama sekali mengadakan Qurban. Tidak hanya persoalan Qurban, kehidupan sehari-haripun masih sangat susah, pulau yang sangat susah untuk diakses karena tidak setiap hari ada kapal yang menyeberang kesana, bahkan disana tidak ada penduduknya yang bersekolah, bahan makananpun hanya menunggu hasil dari nelayan yang singgah di Pulau tersebut sehingga mereka dapat menitip bahan makanan untuk kehidupan sehari-harinya, daerah yang sangat jauh dari teknologi.
Kemudian, Pulau Libukang merupakan salah satu daerah yang masih sangat tertinggal, untuk menuju pulau Libukang memakan waktu sekitar 15 menit dari dusun Biringkassi, Desa Mallasoro Kecamatan Bangkala dengan menggunakan kapal, namun jarak dari Kota Jeneponto menuju Desa Mallasoro sekitar 28km. Pulau Libukang yang kerap disebut Pulau Harapan ini dihuni oleh 150 Kepala Keluarga (KK). Umumnya warga daerah ini menggunakan panel listrik tenaga surya, itupun sangat terbatas dan tidak menjamin ketersediaan listrik karena bergantung pada cahaya. Jika musim hujan tiba, hampir dipastikan Pulau Harapan menjadi gelap gulita. Mayoritas warga daerah ini menggantungkan hidup sebagai nelayan dan petani rumput laut.
Lalu, Kecamatan Gandang Batu Sillanan yang keadaan wilayahnya terdiri dari pegunungan mempunyai jarak tempuh kurang lebih 30km dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten, daerah ini bukan daerah utama penyaluran Qurban, jadi ToMakassar berinisiatif untuk menyalurkan qurban ke daerah tersebut.
Berangkat dari cerita itu, teman2 dari komunitas toMakassar dapat memberikan kontribusi, walaupun sedikit, berupa pelaksanaan Qutrban idul adha kepada warga di daerah pelosok kota maupun kabupaten.
Dari sedikit penjelasan mengenai lokasi penyaluran Qurban, tentu kita sudah bisa mengetahui bahwa lokasi tersebut betul-betul butuh uluran tangan kita, tentu kita dapat merasakan betapa susahnya saudara-saudara kita yang tinggal di daerah sana. Dengan adanya kegiatan Qurban Pelosok ToMakassar ini, kita berharap ini bisa memberi dampak psositif dan menambah pengetahuan Masyarakat mengenai Qurban, pemahamannya mengenai Islam lebih bertambah, bisa meringankan beban mereka, dan yang paling terakhir kita dapat membuat senyuman merekah bahagia di wajah mereka di hari raya Idul Adha.
Batas pemesanan Qurban untuk daerah pelosok adalah tanggal 14 Agustus 2018. Adapun harga hewan qurban (Kambing) terbagi atas tiga tipe yaitu :
1. Tipe A : Rp 1.000.000
2. Tipe B : Rp 1.250.000
3. Tipe C : Rp 1.500.000
Untuk informasi lebih lanjut bisa mengubungi Public Relation Qurban Pelosok ToMakassar
Rahmi Jumrah Khutba : 082240409638 (Telp/WA)