Oleh : Mildayanti Nurdin*
wajah penuh antusias itu memperkenalkan tempat ini sebagai rumah,
berawal riuh dengan semangat yang besar.
ramai tentu saja, namun itu diawal
dan tidak bertahan lama ternyata.
“mati” bisa disebut seperti itu dan mungkin
memang seperti itu adanya
Ada banyak amanah yang pernah tersampaikan
ada banyak harap.
tanggung jawab harusnya mengalahkan segalanya
Tapi ternyata ego masih merajalela didalam diri
menguasai jiwa yg pernah begitu cerah.
ranum wajah antusias itu sekarang menyaingi awan mendung.
maaf
maafkan jiwa itu
Bantu kembalikan jiwa itu kepada senyum penuh semangat
Jangan biarkan pergi bersama egonya
Lihatlah kembali wajah yang pernah menaruh harap kepada jiwa
Kembalilah
Kembalilah dalam dekapan hangat tempat yang kita sebut “rumah”
*) Penulis adalah mahasiswa Universitas Negeri Makassar