MataKita.co, Jakarta – Tingginya produksi dan penyebaran berita hoax di lokasi gempa NTB sangat disayangkan. Betapa tidak, berita hoax sangat mengganggu kinerja semua pihak dalam penanganan korban gempa.
Hal ini ditanggapi oleh Andi Fajar Asti, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan bahwa Saya melihat produsen dan penebar berita hoax sangat sistematis dan memiliki motif tertentu. Karena massif menyerang pihak tertentu dan berupaya mengadu domba. Ini perbuatan keji dan harus dihentikan. Produsen dan penyebar berita hoax sudah tidak memiliki empati terhadap korban gempa.
“Sehingga saya mengajak seluruh masyarakat untuk melawan produsen dan penyebar berita hoax. Karena hanya akan mengganggu penanganan korban gempa, juga akan menambah duka dan derita korban gempa. Selain itu, energi dan konsentrasi Relawan baik dari sipil dan aparat akan terbelah dan yang pasti menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. Korban gempa masih membutuhkan banyak bantuan, untuk itu, saya mengajak seluruh masyarakat bahu membahu meringankan korban gempa dan menjaga persatuan dengan saling membantu tanpa melihat identitas politik, ideologi, dan SARA. Kita bersatu atas dorongan kemanusiaan”Jelas mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta ini.
Lebih lanjut Fajar berharap pihak kepolisian melalui tim cyber segera menemukan pelakunya dan memberikan tindakan serius dan tegas. Tidak terkecuali mencari tahu apa motifnya. Dari sisi pidana, tentu ini sudah termasuk kategori perbuatan fitnah, meresahkan masyarakat dan bertentangan dengan UU ITE.Beberapa berita hoax yang “gentayangan” melalui media sosial di bumi NTB adalah adanya oknum yang memperjualbelikan logistik korban gempa, tuduhan pencitraan TNI dan pemerintah atas bantuan korban, bantuan makan dari makanan ternak, keracunan mie instans, gempa susulan dan gempa kiriman dari jakarta, teror melalui call center informasi, adanya desa yang belum dapat bantuan dan macam-macam hoax lainnya.